Pemerintah Korea Selatan dalam sidang kabinet hari Selasa (31/08) menetapkan anggaran belanja negara tahun 2022 sebesar 604,4 trliun won.
Jumlah anggaran tersebut naik 8,3 persen dibandingkan anggaran tahun 2021 dan melampaui angka 600 triliun won untuk pertama kali dalam sejarah Korea.
Khususnya, anggaran dialokasikan untuk kesehatan, kesejahteraan, dan perekerutan tenaga kerja sebesar 216,7 triliun won, meningkat 8,5 persen dibandingkan anggaran tahun ini.
Di dalam anggaran tersebut, termasuk dana untuk perekrutan tenaga kerja senilai 31,3 triliun won yang akan digunakan untuk menciptakan 1,05 juta kesempatan kerja publik dan 1,06 juta kesempatan kerja swasta.
Untuk New Deal Korea, anggaran senilai 33,7 triliun won akan digelontorkan, dan anggaran terkait Netralitas Karbon senilai 11,9 triliun won akan digunakan untuk mendukung pemroduksian 500 ribu unit mobil ramah lingkungan.
Anggaran terkait lingkungan hidup dan litbang juga meningkat masing-masing 12,4 persen dan 8,8 persen.
Untuk mempersempit kesenjangan pendidikan, perumahaan, medis, dan pengasuhan, dialokasikan anggaran senilai 41,3 triliun won, termasuk dana dukungan senilai 200 ribu won bagi kalangan muda yang berpenghasilan rendah.
Selain itu, disediakan tunjangan baru untuk bayi senilai 300 ribu won per bulan dan dana pembelian produk kebutuhan bayi sebesar 200 ribu won.
Anggaran 1,8 triliun won dialokasikan sebagai dana kompensasi kerugian bagi para pedagang kecil.
Anggaran untuk modal overhead sosial (SOC) yang dibutuhkan untuk anggaran promosi kereta GTX di wilayah metropolitan Seoul mendapatkan alokasi dana paling besar senilai 27,5 triliun won.
Sementara itu, anggaran untuk pertahanan dialokasikan sebesar 55 triliun won.
Pemerintah memperkirakan utang negara tahun depan akan melebihi kisaran 1.000 triliun won dan rasio utang negara dibandingkan PDB mencapai 50,2 persen.