Pemerintah Korea Selatan akan menerapkan insentif cash-back atau pengembalian uang untuk pembelanjaan dengan kartu kredit atau debit mulai hari Jumat (01/10) selama bulan Oktober dan November sebagai upaya untuk meningkatkan konsumsi masyarakat yang lesu akibat pandemi COVID-19. 

Jika total penggunaan kartu bulanan lebih banyak tiga persen dari rata-rata pemakaian bulanan di kuartal kedua, maka pemilik kartu berhak menerima cash-back sebesar sepuluh persen untuk kelebihan pemakaian tersebut.

Contohnya, saat seseorang menggunakan kartu rata-rata satu juta won sebulan pada kuartal kedua, dan pengeluaran kartu kredit di bulan Oktober bertambah 300 ribu won, atau 3%, menjadi 1,3 juta won, maka perhitungannya adalah 3% dari 1.000.000 won, yaitu 300.000 won, dikurangi 10% dari kenaikan pemakaian, yaitu 30.000 won, sehingga nilai uang yang dapat dikembalikan adalah 270.000 won. Dan 10% dari 270.000 won akan dibayar dalam bentuk cash-back.

 Namun, jumlah cash-back dibatasi hingga maksimal 100 ribu won per bulan.
 
Pengeluaran di department store, swalayan besar, pusat perbelanjaan online serta pembelian mobil baru dan pengeluaran di tempat hiburan akan dikecualikan dari program tersebut karena target program ini bertujuan untuk meningkatkan konsumsi layanan tatap muka di tengah pandemi COVID-19.

Proses pengajuan pengembalian uang akan dilakukan mulai tanggal 1 Oktober, berdasarkan nomor induk kependudukan yang memiliki angka terakhir yang sama dengan tanggal pengajuan. Sistem ini akan berlangsung selama seminggu pertama untuk menghindari kekacauan dalam proses pengajuan cash-back. 
 
Cash back atau pengembalian uang atas penggunaan kartu kredit dan debit itu akan secara otomatis dibayarkan kembali ke kartu pada tanggal 15 di bulan berikutnya setelah penggunaan kartu kredit. Program subsidi untuk konsumsi yang saling menguntungkan ini akan diterapkan hingga 30 Juni tahun depan.