Sebuah data terbaru menunjukkan bahwa perkiraan angka rata-rata harapan hidup masyarakat Korea Selatan adalah 83,5 tahun.
 
Badan Pusat Statistik Korea mengatakan pada hari Rabu (01/12) bahwa perkiraan usia harapan hidup bayi yang lahir di Korea Selatan pada tahun 2020 mencapai rata-rata 83,5 tahun.
 
Perkiraan usia harapan hidup itu lebih panjang 0,2 tahun dibandingkan dengan 2019 dan juga lebih panjang 3,2 tahun dari 10 tahun lalu.
 
Angka harapan hidup anak laki-laki yang lahir pada tahun lalu mencapai 80,5 tahun, sedangkan anak perempuan mencapai 86,5 tahun.
 
Menurut seorang pejabat badan tersebut, usia harapan hidup orang Korea Selatan lebih panjang 2,6 tahun untuk anak laki-laki dan 3,3 tahun untuk anak perempuan dibandingkan usia harapan hidup rata-rata di negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD).
 
Peluang meninggal akibat penyakit kanker, jantung, dan paru-paru pada bayi laki-laki dan perempuan yang lahir tahun lalu mencapai 46,8 persen dan 37.3 persen. 

Data dari badan tersebut mengatakan kanker adalah faktor terbesar yang dikaitkan dengan penurunan angka harapan hidup masyarakat Korea Selatan. Disebutkannya bahwa sekitar 26,4 persen anak laki-laki dan hampir 16 persen anak perempuan memiliki risiko meninggal dunia akibat penyakit kanker.
 
Badan statistik juga menemukan bahwa terlihat lonjakan paling tajam pada sepsis (keracunan darah) sebagai penyebab kematian, dibandingkan penyebab kematian lainnya. 
 
Berdasarkan wilayah, Seoul menempati peringkat teratas dalam panjang usia harapan hidup dengan 84,8 tahun, disusul oleh Kota Sejong dan Pulau Jejudo.
 
Sedangkan angka harapan hidup masyarakat di Provinsi Chungcheong Utara dan Provinsi Gyeongsang Utara berada di peringkat terbawah dengan 82,6 tahun.

Perkiraan masa hidup yang sehat dan bebas dari sakit adalah 65,6 tahun untuk bayi laki-laki dan 67,2 tahun untuk anak perempuan yang lahir pada tahun lalu.