Presiden Lee Myung-bak mengatakan militer Korea Selatan selama 10 tahun terakhir gagal untuk memahami konsep “musuh utama” yang diberikan kepada Korea Utara.
Lee menyampaikan hal itu dalam pertemuan dengan tokoh pemimpin senior masyarakat termasuk mantan perdana menteri dan ketua DPR pada hari Selasa .
Dalam kesempatan itu, Lee mengatakan militer Korea Selatan selama ini mengabaikan ancaman dari tempat yang paling dekat, dan lebih cenderung mewaspadai ancaman potensial dari luar Semenanjung Korea maka perlu membuat jelas makna konsep “musuh utama” itu.
Berkenaan dengan itu, pemerintah Seoul sedang mempertimbangkan menyebut Korea Utara sebagai “musuh utama” dalam buku putih pertahanan nasional Korea Selatan.
Korea Selatan mulai menggunakan istilah itu dalam buku putih pertahanan 1995 setelah Korea Utara mengancam untuk membuat Seoul menjadi lautan api dalam pertemuan tingkat kerja antarKorea pada tahun 1994.
Seoul menghentikan penyebutan musuh utama bagi Pyongyang dalam buku putih pertahanan pada tahun 2004, dan sebagai gantinya menggunakan istilah “ancaman militer secara langsung” atau “ancaman militer yang ada saat ini”.