Korea Utara tampaknya telah memilih cara baru untuk mempropagandakan rezimnya seperti propaganda melalui YouTube.
 
Dalam video di YouTube berjudul, "Kehidupan Sehari-hari Anak di Pyongyang," terlihat kehidupan sebuah keluarga yang tinggal di Pyongyang, melalui seorang anak perempuan berusia 7 tahun yang menampilkan kemampuannya bermain piano, kegiatan mencuci tangan dan belajar.
 
Ada pula video yang memperkenalkan setiap penjuru kota Pyongyang, video mukbang di pasar ikan Daedonggang dan video tentang harga barang-barang di kota Pyongyang.
 
Diperkirakan bahwa semua video yang diunggah ke YouTube tersebut dibuat secara langsung oleh pemerintah Korea Utara sebagai propaganda rezimnya. 
 
Sementara itu, pemerintah Korea Selatan mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mencegah menonton video YouTube buatan Korea Utara.
 
Media Korea Utara seperti siaran dan surat kabar, selama ini diblokir oleh pemerintah Korea Selatan, sehingga para pakar menyerukan untuk kembali menetapkan standar tersebut seiring dengan perubahan lingkungan media.
 
Namun, jika server media sosial itu berada di luar negeri, maka hampir tidak mungkin untuk memblokirnya dan tampaknya propaganda rezim Korea Utara melalui media digital itu akan terus berlanjut.