Kantor Kepresidenan Korea Selatan Cheongwadae menyatakan bahwa jalur komunikasi antar-Korea yang sebelumnya terputus telah dihidupkan kembali dan kedua Korea pada pagi ini telah mengadakan pembicaraan pembuka melalui telepon. 

Hal tersebut dilaksanakan setelah 13 bulan sejak Korea Utara memutuskan seluruh jalur komunikasi antar-Korea sebagai bentuk protes terhadap pengiriman selebaran anti Korea Utara oleh kelompok pembelot Korea Utara di Korea Selatan pada bulan Juni lalu. 

Kepala Humas Kepresidenan Park Soo-hyun mengatakan bahwa kedua Korea memutuskan untuk memulihkan jalur komunikasi yang terputus tersebut mulai pukul 10.00 hari Selasa (27/07) waktu setempat. 

Cheongwadae menyatakan pemipin kedua Korea terus berkomunikasi melalui surat sejak bulan April untuk membahas pemulihan hubungan dua Korea, dan sepakat untuk terlebih dahulu menghidupkan kembali jalur komunikasi antara kedua negara yang sebelumnya sempat terputus. 

Kedua pemimpin Korea juga menyamakan pandangan mengenai pemulihan kepercayaan diantara kedua negara dan memajukan hubungan dua Korea.

Kepala Humas Kepresidenan tersebut mengatakan bahwa pemulihan jalur komunikasi kali ini dinilai berkontribusi dalam perbaikan dan pengembangan hubungan kedua Korea di masa depan. 

Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) juga melaporkan berita tersebut. 

Media Korea Utara itu melaporkan bahwa jalur komunikasi antar-Korea mulai dioperasikan kembali pada pukul 10.00 hari Selasa waktu setempat, dan menyebut bahwa langkah tersebut secara positif bermanfaat untuk perbaikan dan pengembangan hubungan kedua Korea.

Ditambahkan pula, pemimpin Korea Selatan dan Korea Utara telah sepakat untuk memulihkan kepercayaan dan kompromi antara satu sama lain.