Dua puluh tahun telah berlalu sejak seorang pemuda Korea Selatan bernama Lee Soo-hyun meninggal dunia di Tokyo, Jepang saat menyelamatkan seorang warga Jepang yang terjatuh dalam kondisi mabuk.

Meskipun hubungan antara Korea Selatan dan Jepang tengah berada dalam kebuntuan, tetapi masih banyak warga Jepang yang mengenang almarhum Lee dan meneruskan niat baiknya. 

Upacara peringatan 20 tahun wafatnya Lee Soo-hyun diadakan di Tokyo, Jepang dan Busan, Korea Selatan pada hari Selasa (26/01/21) kemarin. Akibat pandemi COVID-19, upacara di Tokyo digelar dengan sederhana sementara ibunda almarhum Lee yang tidak dapat menghadiri upacara di Tokyo, hadir di upacara di Busan di mana Lee dikebumikan.

Melalui wawancara yang sudah direkam sebelumnya, ibunda almarhum Lee mengatakan dirinya akan mewujudkan impian anaknya yang tidak terkabul, yakni menjadi penghubung antara Korea Selatan dan Jepang.

Perdana Menteri Korea Selatan, Chung Sye-kyun dan Ketua Partai Demokrat Korea, Lee Nak-yon juga mengirim kerangan bunga.

Sementara itu Duta Besar Korea Selatan untuk Jepang, Kang Chang-il yang sedang melakukan karantina mandiri setelah tiba di Jepang pada minggu lalu, menyampaikan ucapan duka cita melalui rekaman video dengan mengatakan banyak orang masih mengenang kehidupan almarhum Lee yang telah wafat 20 tahun yang lalu dan menjadi penghubung antara Korea Selatan dan Jepang.