Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Mahasiswa dan Profesor Universitas Harvard Kritik Isi Makalah Tentang Wanita Perbudakan Syahwat di Masa Perang Jepang

Write: 2021-02-09 16:11:50

Thumbnail : YONHAP News

Para ahli sejarah di Amerika Serikat (AS) dengan keras mengkritik makalah seorang profesor sekolah hukum Universitas Harvard, John Mark Ramseyer yang mengklaim bahwa korban wanita perbudakan syahwat adalah "wanita penghibur secara sukarela". 

Seorang profesor di Universitas Connecticut mengkritik bahwa makalah itu tidak benar karena dokumen buktinya tidak mencukupi. Seorang profesor yang mengajarkan sejarah Korea di Universitas Harvard juga menyatakan bahwa isi makalah itu sangat tidak memadai secara empiris, historis, dan moral, sehingga dia siap mengeluarkan makalah lain untuk membantah klaim Profesor Ramseyer. 

Para mahasiswa Korea Selatan di Universitas Harvard juga mengeluarkan kritik karena makalah Profesor Ramseyer sengaja menghapus isi pelanggaran HAM dan tindakan kriminal perang.

Sekitar 800 orang murid di sekolah hukum di seluruh Amerika Serikat memberikan tanda tangan dalam sebuah pernyataan dan asosiasi mahasiswa Korea Selatan di Universitas Harvard menuntut permintaan maaf dan pembatalan makalah tersebut.  

Profesor Ramseyer menyatakan dia rela berdialog dengan para mahasiswa mengenai isi makalahnya dan tidak akan melakukan penelitian lebih lanjut mengenai wanita perbudakan syahwat untuk tentara Jepang ke depannya.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >