Perwakilan Khusus Amerika Serikat (AS) untuk Kebijakan Korea Utara, Sung Kim, dan Ketua Juru Runding Perdamaian Semenanjung Korea, Roh Kyu-deok, menggelar pertemuan. 

Dalam jumpa pers usai pertemuan, Sung Kim mengatakan bahwa pihaknya telah bertukar ide dan pandangan, termasuk bantuan kemanusiaan bagi Korea Utara, dan tengah menunggu tanggapan dari Korea Utara. 

Sung Kim mengatakan, "Korea Selatan dan AS menegaskan kembali komitmen bersama kedua negara untuk mewujudkan denuklirisasi lengkap di Semenanjung Korea melalui diplomasi, dan berharap untuk mendengar tanggapan dari Korea Utara."

Roh Kyu-deok menjelaskan bahwa kedua negara terus melakukan konsultasi mengenai proyek bantuan kemanusiaan bagi Korea Utara, dan kerja sama erat antara kedua negara akan terus dilaksanakan di masa depan. 

Dia juga menyatakan kedua pihak berbagi evaluasi mengenai situasi di Semenanjung Korea. 

Roh mengatakan, "Pemerintah Korea Selatan tetap mencermati kegiatan Korea Utara terkait senjata pemusnah massal, berdasarkan kerja sama dengan AS."

Pernyataan tersebut ditafsirkan mengenai laporan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) terkait reaktor nuklir di Yongbyon, Korea Utara, yang kembali beroperasi. 

Gedung Putih menyatakan bahwa pihaknya telah mengetahui pengoperasian kembali reaktor nuklir Korea Utara, dan tengah mencari peluang untuk berdialog dengan Korea Utara. 

Juru Bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan, "AS terus berusaha melakukan dialog dengan Korea Utara untuk menangani laporan IAEA dan segala hal terkait denuklirisasi."

Pemerintahan Biden berpendapat bahwa masalah nuklir Korea Utara harus segera dituntaskan melalui diplomasi dan dialog. Untuk mengajak Korea Utara berdialog, Korea Selatan dan AS tampak akan menawarkan berbagai inisiatif, termasuk bantuan kemanusiaan kepada Korea Utara.