Presiden Iran, Hassan Rouhani telah mengirimkan langsung suratnya kepada presiden Korea Selatan, Moon Jae-in pada pertengahan bulan Maret ini untuk meminta pengiriman alat pemeriksaan virus COVID-19.
Dalam suratnya, Iran meminta kepada Korea Selatan untuk mengekspor 3,2 juta unit alat pemeriksaan COVID-19 dan produk pencegahan penyebaran virus buatan Korea Selatan.
Namun demikian, Korea Selatan tidak mengirimkan alat pemeriksaan itu kepada Iran karena Amerika Serikat (AS) tetap menjatuhkan saksi terhadap Iran.
Iran harus membayar biaya pembelian alat pemeriksaan virus melalui rekening bank di Korea Selatan, namun dilarang melakukan transaksi keuangan (transfer uang) akibat sanksi yang kembali dikenakan oleh AS pada 2018.
Sejak akhir bulan Februari lalu, Kementerian Luar Negeri Korea Selatan terus melanjutkan pembicaraan dengan pihak AS untuk memungkinkan ekspor barang kemanusiaan kepada Iran, namun masih belum membuat pencapaian apa pun.
Saat ini, Korea Selatan mengekspor alat pemeriksaan COVID-19 kepada 17 negara di seluruh dunia.