Kerangka jenazah Jenderal Hong Beom-do, salah seorang pejuang kemerdekaan Korea melawan pemerintahan kolonial Jepang pada awal abad ke-20, dimakamkan di Pemakaman Nasional Korea Selatan pada hari Rabu (11/08).
 
Upacara pemakaman di Pemakaman Nasional Daejeon tersebut dihadiri oleh Presiden Moon Jae-in bersama ibu negara, para pemimpin partai politik, menteri pertahanan, dan perwakilan dari masyarakat.
 
Dalam pidatonya, Presiden Moon mengatakan pemulangan kerangka jenazah Jenderal Hong dari Kazakhstan membawa harapan bagi seluruh rakyat Korea Selatan untuk saling mempercayai dan bergantung satu sama lain dalam menanggulangi krisis pandemi COVID-19 saat ini.
 
Sebagai komandan tertinggi tentara pembebasan Korea, Hong dikenal karena memimpin kemenangan melawan pasukan Jepang dalam Pertempuran Fengwudong di Manchuria, China, pada tahun 1920. 

Di bawah pemerintahan Joseph Stalin, Hong dan sejumlah warga Korea lainnya di Uni Soviet dipaksa pindah ke Kazakhstan pada tahun 1937  dan tetap tinggal di wilayah tersebut sampai ia meninggal dunia pada tahun 1943.
 
Kerangka jenazah Hong telah direpatriasi pada hari Minggu (15/8) lalu, 78 tahun setelah meninggal dunia. Repatriasi itu dilakukan menjelang kunjungan kenegaraan Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev ke Seoul.

Presiden Moon lebih lanjut mengatakan pemerintah Korea Selatan akan memberikan dukungan penuh agar kebanggaan warga keturunan Korea di Kazakhstan tetap terjaga.

Sebelumnya, pemerintah Korea Selatan telah melakukan acara peringatan dan penghormatan secara luring dan daring untuk mengenang Jenderal Hong selama dua hari pada tanggal 16 dan 17 Agustus. 
 
Adapun pada hari Selasa (17/8), presiden Moon menganugerahi Bintang Jasa Kelas I untuk Pendirian Negara Korea Selatan kepada mendiang Jenderal Hong Beom-do.