Sebuah acara peringatan kesepakatan antar-Korea untuk menggunakan muara Sungai Hangang secara bersama-sama digelar.

Sebuah kapal berbendera Semenanjung Korea melintas di bawah Jembatan Ganghwa. Daratan yang tampak di depannya adalah daerah Gaeseong, Korea Utara dan perairan yang terhampar sejauh 500 meter adalah perairan netral di muara Sungai Hangang yang disebut sebagai zona demiliterisasi Korea.

Ini adalah kali pertama kapal sipil Korea Selatan melintasi garis batas wilayah penangkapan ikan Korea Utara.

Menteri Unifikasi Korea Selatan Lee In-young mengatakan zona tersebut merupakan wilayah di mana kedua Korea dapat melakukan pendekatan secara damai dan kreatif, sehingga pemerintah Korea Selatan akan mengembangkan gagasan untuk perdamaian tersebut.

Muara Sungai Hangang merupakan daerah penghubung Seoul dengan Laut Barat dan ramai dilewati oleh manusia dan barang sejak zaman Kerajaan Joseon.

Namun, warga sipil tidak pernah memasuki wilayah itu sejak Korea terbagi dua.

Pada tahun 2007, Korea Selatan dan Korea Utara sepakat untuk menggunakan muara Sungai Hangang secara bersama-sama dan menetapkan daerah itu sebagai zona perairan yang dapat digunakan bersama dalam kesepakatan militer 19 September 2018.

Dua bulan kemudian, dua Korea secara bersama-sama melakukan pemeriksaan jalur air dan merilis peta laut.

Namun demikian, hal tersebut tidak dikembangkan lagi setelah kegagalan KTT Korea Utara dan Amerika Serikat di Hanoi pada tahun 2019.

Para pakar menilai muara Sungai Hangang sebagai wilayah penting dalam proses memecahkan kebuntuan hubungan antara kedua Korea karena telah ditetapkan sebagai zona perairan yang dapat digunakan bersama dalam kesepakatan militer dan belum pernah terjadi masalah di wilayah tersebut, seperti masalah sengketa kepemilikan dan lainnya.

Pemerintah Korea Selatan berharap jalur kapal di muara Sungai Hangang dapat kembali dibuka sebagai bagian dari proyek kolaborasi antar-Korea yang pertama setelah pengaktifan kembali saluran komunikasi antara Korea Selatan dan Korea Utara.