Pemerintah Korea Selatan kini tengah mempertimbangkan untuk menggunakan sebagian dari persediaan cairan urea untuk knalpot diesel, atau exhaust diesel fuel, yang dimiliki oleh pihak militer, ditengah berlanjutnya kelangkaan cairan urea di dalam negeri.
 
Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan pada hari Senin (8/11) bahwa jika ada permintaan bantuan dari instansi-instansi pemerintah lainnya, pihaknya bersedia untuk meminjamkan sementara sebagian dari persediaan cairan urea yang dimiliki militer ke sektor swasta.
 
Namun, kementerian itu mengatakan bahwa masih belum ada permintaan serupa untuk saat ini. 

Ditambahkannya bahwa sekitar 200 ribu liter akan disedikan oleh pihak militer, tapi jumlah tepat yang akan diberikan belum dipastikan. 
 
Dalam hal ini, Juru Bicara Kementerian Pertahanan Boo Seung-chan menerangkan dalam sebuah pengarahan pers bahwa pihak militer akan memberikan persediaan carian urea tersebut, sejauh tidak menyebabkan gangguan dalam operasi militer.

Cadangan cairan urea militer itu kemungkinan besar akan diberikan terlebih dahulu ke bidang-bidang pekerjaan yang mendesak, bukan untuk truk biasa.
 
Sementara itu, pesawat pengisian bahan bakar udara dari militer Korea Selatan dilaporkan mungkin akan dikerahkan untuk mengimpor 20.000 liter cairan urea dari Australia pada pekan ini.
 
Adapun pihak kepolisian mengumumkan pedoman agar para polisi terlebih dahulu menggunakan kendaraan berbahan bakar bensin atau ramah lingkungan daripada kendaraan diesel yang membutuhkan cairan urea.