Sebuah jet tempur KF-21 yang dikembangkan di dalam negeri Korea Selatan berhasil menyelesaikan uji penerbangan pertamanya pada hari Selasa (19/07). 

Jika proyek jangka panjang untuk mengembangkan pesawat tempur kelas berat tersebut berjalan sesuai dengan rencana, maka sekitar 120 unit pesawat akan ditempatkan di Angkatan Udara Korea Selatan dalam kurun waktu 10 tahun ke depan. 

Direktorat Jenderal Administrasi Program Akuisisi Pertahanan (DAPA) Korea Selatan pada Selasa (19/07) mengumumkan mengenai uji penerbangan tersebut, mengatakan bahwa jet tempur KF-21 lepas landas pada pukul 15.40 waktu Korea dari pangkalan Angkatan Udara di Kota Sacheon, Provinsi Gyeongsang Selatan dan terbang dengan kecepatan 430 kilometer per jam selama sekitar 33 menit.

Penerbangan perdana itu ditujukan untuk pemeriksaan kinerja dasar jet tempur, seperti lepas landas dan pendaratan secara lancar, serta sistem kontrol yang dapat dipertahankan di kecepatan konstan.

Kesuksesan penerbangan tersebut juga memajukan proyek pengembangan pesawat tempur Korea Selatan masuk ke tahap uji penerbangan. 

Dengan demikian, produksi massal pesawat akan dapat dimulai pada 2026, setelah sekitar dua ribu uji penerbangan dan uji kelayakan tempur sementara diselesaikan. 

Angkatan Udara Korea Selatan berencana akan menempatkan sebanyak 120 unit jet tempur KF-21 hingga 2032, sebagai alternatif pesawat tempur yang telah berusia 30 hingga 40 tahun.

Pencapaian ini dicapai 21 tahun setelah mantan Presiden Kim Dae-jung mengumumkan dimulainya proyek pengembangan jet tempur dengan teknologi yang dikembangkan di dalam negeri pada tahun 2000, serta 6 tahun 6 bulan sejak DAPA mulai melakukan pengembangan sistem pada 2016.

Jika proyek pengembangan jet tempur itu berhasil diselesaikan hingga 2026, maka Korea Selatan akan menjadi negara kedelapan di dunia yang dapat memproduksi jet tempur supersonik yang dikembangkan secara mandiri.