Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Korsel dan China Peringati 30 Tahun Jalinan Diplomatik Bilateral pada Rabu

Write: 2022-08-23 15:43:31

Thumbnail : YONHAP News

Korea Selatan dan China menyambut genap 30 tahun berakhirnya permusuhan dan penjalinan hubungan diplomatik pada Rabu (24/08). 

Hubungan kedua negara telah berkembang selama 30 tahun sebagai hubungan kemitraan dan kerja sama strategis, serta skala pertukaran ekonomi juga telah mengalami pertumbuhan pesat. 

Pada 24 Agustus 1992, Korea Selatan dan China mulai menjalin hubungan diplomatik, membuat tonggak bersejarah dalam sejarah era pasca perang dingin, setelah melalui Perang Korea. 

Ujian pertama dalam hubungan diplomatik kedua negara terjadi pada tahun 1997 ketika Hwang Jang-yop, mantan Sekretaris Partai Buruh Korea Utara mengajukan permohonan pembelotan ke Korea Selatan di China. Pihak China memberikan dukungan untuk pembelotan Hwang ke Korea Selatan meskipun terdapat protes dari pihak Korea Utara. 

Setelah itu, hubungan kedua negara semakin berkembang menjadi hubungan kemitraan dan kerja sama strategis. 

Pada tahun 2014, Presiden China Xi Jinping terlebih dahulu mengunjungi Korea Selatan sebelum mengunjungi Korea Utara, dan mempromosikan keakraban hubungan kedua negara. 

Mantan Presiden Park Geun-hye pun melakukan kunjungan balasan dengan berpartisipasi dalam parade militer peringatan kemenangan perang China yang diboikot oleh para pemimpin negara-negara Barat. 

Hubungan kedua negara kemudian semakin erat dengan penandatanganan perjanjian perdagangan bebas di tahun 2015. 

Namun, hubungan kedua negara menghadapi banyak krisis akibat isu pemutarbalikan fakta sejarah oleh China yang dimulai pada tahun 2002 dan penempatan Baterai Pertahanan Area Terminal Jangkauan Tinggi (THAAD) di Korea Selatan pada tahun 2016.

Khususnya, isu penempatan THAAD berpengaruh buruk pada hubungan Korea Selatan dan China, sebagaimana perusahaan Korea Selatan mengalami kerugian besar akibat pembatasan arus budaya Korea Hallyu di China, gerakan boikot produk Korea Selatan, serta penghentian pariwisata ke Korea Selatan.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >