Pemerintah Korea Selatan akan menjalankan rencana komprehensif untuk membentuk sistem tanggapan darurat, setelah panggilan telepon pada insiden Itaewon hari Sabtu (29/10) lalu menunjukkan kurangnya tanggapan polisi dalam menghadapi insiden saling injak mematikan tersebut. 

Memimpin rapat pemerintah mengenai insiden Itaewon pada Rabu (02/11), Perdana Menteri (PM) Korea Selatan Han Duck-soo mengatakan bahwa langkah perbaikan akan dilakukan setelah polisi menyelesaikan pemeriksaan terhadap tanggapan pada hari Sabtu (29/10) lalu, dan menyerukan agar pihak kepolisian menyediakan penjelasan rinci dan transparan kepada publik.

Dia juga berjanji untuk mengambil langkah komprehensif untuk memperbaiki sistem tanggapan 112, mengutip bahwa laporan panggilan telepon dibuat oleh masyarakat di situasi yang sangat darurat dan memerlukan bantuan polisi, serta setiap panggilan telepon dibuat berdasarkan kepercayaan publik bahwa polisi akan segera merespons.

Seorang pejabat senior kementerian, Park Jong-hyun, mengatakan bahwa sebuah satuan tugas yang terdiri dari para pakar swasta akan diluncurkan pada Rabu (02/11) ini untuk mencari cara memperbaiki manajemen keselamatan kerumunan publik di mana tidak terdapat panitia penyelenggara kegiatan.

Kementerian juga akan membuat rencana reformasi tanggapan darurat komprehensif setelah investigasi yang sedang berlangsung mengenai penyebab tragedi Itaewon rampung.

Transkrip dari 11 laporan panggilan telepon ke hotline darurat 112 selama empat jam sebelum insiden terjadi dirilis pada Selasa (01/11), menunjukkan pihak kepolisian tidak mengambil langkah yang memadai akan laporan-laporan tersebut sehingga peristiwa tragis yang menelan 156 korban jiwa, termasuk 26 warga negara asing, dan 157 korban luka tersebut tidak dapat dicegah.