Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

PM Kishida Ungkapkan Keprihatinannya Terkait Korban Kerja Paksa Di Masa Perang

Write: 2023-05-08 10:19:34

Thumbnail : YONHAP News

Presiden Yoon Suk Yeol dan Perdana Menteri Fumio Kishida menggelar pertemuan puncak mereka di Seoul pada hari Minggu (07/05) pasca 52 hari setelah pertemuan mereka terakhir di Tokyo pada Maret lalu. 

Seiring dengan upaya penguatan kerja sama yang lebih erat antar kedua negara, warga Korea Selatan menantikan apakah Kishida akan membuat permintaan maaf baru yang lebih tulus mengenai sejarah masa lalu, seperti pemerintahan kolonial Jepang di Semenanjung Korea.  

Namun Kishida hanya menegaskan kembali bahwa menjunjung tinggi posisi Pemerintah Jepang sebelumnya, termasuk deklarasi bersama pada 1998 oleh Tokyo dan Seoul tentang peningkatan hubungan. 

Selama pembicaraan lebih dari 1,5 jam yang berlangsung lebih lama dari yang direncanakan, pernyataan Kishida sepertinya tidak melampaui komentarnya yang dulu dilontarkan. Bahwa pemerintah Jepang secara keseluruhan mewarisi persepsi sejarah pemerintahan masa lalu. Dia juga mengatakan bahwa tidak akan ada perubahan posisinya.  

Kishida tidak mengungkapkan langsung penyesalan atas kerusakan dan rasa sakit yang mengerikan yang dituliskan dalam Deklarasi bersama 1998 yang diadospi oleh mantan presiden Kim Dae-jung dan mantan Perdana Menteri Jepang Keizo Obuchi.  

Selanjutnya Kishida menyampaikan ungkapan keprihatinannya dan rasa empati karena banyak orang yang harus bekerja dalam kondisi sulit dan mengalami pengalaman yang sulit dan menyedihkan, merujuk pada korban kerja paksa Korea di masa pendudukan Jepang.

Sementara itu, menurut kantor kepresidenan di Seoul, para pemimpin kedua negara dijadwalkan akan bersama-sama mengunjungi monumen korban bom atom Korea, pada saat Yoon mengunjungi Hiroshima untuk menghadiri KTT G7 di akhir bulan ini.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >