Isu

Home > Isu

Kampanye Makin Sengit Jelang Pemilihan Presiden

Ulasan Hari Ini2017-03-10
Kampanye Makin Sengit Jelang Pemilihan Presiden

Dengan dimakzulkannya presiden Park, maka pemilihan umum presiden yang baru akan segera digelar, dan persaingan antara para calon presiden nampaknya akan semakin ketat. Menurut konstitusi Korea Selatan, pemilu presiden harus digelar dalam kurun waktu 60 hari ke depan, pasca pemakzulan.

Gerakan partai politik perlu ditinjau dari dua sisi. Pertama, munculnya persaingan antara para kandidat presiden yang menjanjikan. Saat ini, mantan ketua Partai Demokrat Moon Jae-in tengah mendominasi kancah persaingan dan meninggalkan calon-calon lainnya jauh di belakang. Moon mendapat dukungan sebesar 40%, berdasarkan berbagai jajak pendapat. Gubernur provinsi Chungcheong Selatan, Ahn Hee-jong yang meraih posisi dua dari partai oposisi, berada di kisaran 10%. Sementara itu, dukungan atas pelaksana tugas presiden Hwang Kyo-ahn yang tengah dimunculkan sebagai calon yang menjanjikan dari kubu konservatif, terus meningkat, dengan melonjak ke kisaran 10%.

Di sisi lain, perlu diperhatikan penyusunan struktur baru dalam partai politik menjelang pemilu. Dominasi mantan ketua Moon yang jauh di atas para pesaing mendapatkan sorotan dan menimbulkan pertanyaan, apakah dapat terbentuk solidaritas anti-Moon. Hal ini menarik karena untuk membentuk kelompok anti-Moon, diperlukan kolaborasi antara partai berkuasa dan oposisi, antara kubu konservatif dan progresif. Memang benar, mantan ketua partai oposisi minoritas, Partai Rakyat Ahn Cheol-soo dan Shon Hak-kyu, bersama anggota Partai Kebenaran yang didirikan oleh anggota parlemen non-loyalis dari partai berkuasa, Partai Saenuri, Kim Moo-sung dan Yoo Seung-min, serta gubernur provinsi Gyeonggi Nam Gyeong-phil tengah mengupayakan konsolidasi politik antara mereka secara agresif. Perhatian juga perlu ditujukan pada gerakan mantan ketua Partai Diplomat Kim Jong-in. Para pengamat mengindikasikan, gerakan mantan ketua Partai Demokrat Kim Jong-in dan upaya amandemen konstitusi dapat menjadi faktor penentu yang krusial. Kim mulai membicarakan amandemen konstitusi, sembari bertemu dengan tokoh-tokoh utama, baik dari pihak partai berkuasa maupun oposisi. Oleh karena itu, ada kemungkinan bahwa koalisi ‘Kemah Besar’ akan terbentuk menjelang pemilu.

Pemilihan umum presiden harus diadakan dalam 60 hari setelah pemakzulan presiden disetujui, sehingga diperkirakan bahwa kemungkinan besar pemilu akan digelar pada tanggal 9 Mei.

Berita Terbaru