Ban Ki-moon Mengundurkan Diri Sebagai Kandidat Calon Presiden

Mantan Sekjen PBB Ban Ki-moon menyatakan dirinya tidak akan mencalonkan diri sebagai presiden. Ban adalah salah seorang kandidat calon presiden yang potensial.

Dalam jumpa pers di parlemen pada tanggal 1 Februari, Ban Ki-moon menegaskan dirinya akan membuang keinginannya untuk menjadi kandidat calon presiden demi persatuan negara dan pergantian suasana politik.

Mantan Sekjen PBB itu sebelumnya menyatakan keinginannya untuk menyatukan negara dan masyarakat. Namun kemudian menyampaikan kekecewaannya atas sikap egois dunia politik Korea. Menurutnya tidak ada manfaatnya menapaki jalan politik bersama tokoh-tokoh politik saat ini.
Sehari sebelumnya Ban Ki-moon sempat mengusulkan revisi undang-undang dasar, sehingga tidak satu orangpun yang menduga pengunduran diri Ban.

Ban adalah seorang diplomat tinggi dan jauh dari dunia politik Korea Selatan karena ia bertugas sebagai sekjen PBB selama 10 tahun.
Selama di PPB rasio dukungannya untuk menjadi kandidat calon presiden menempati posisi pertama. Namun setelah kembali ke Seoul, dan mulai melakukan kegiatan di dunia politik, ia diserang termasuk lewat berita-berita palsu yang merendahkannya. Tidak lama kemudian rasio dukungan Ban turun dan memojokkan dirinya yang belum berpengalaman di dunia politik dalam negeri.

Perpecahan partai berkuasa membuatnya sulit untuk masuk menjadi anggota partai, dan kandidat calon dari partai oposisi seperti Moon Jae-in dan Ahn Cheol-soo telah memiliki kekuatan yang tidak mudah dihadapi Ban.

Pengunduran diri Ban Ki-moon membuat partai berkuasa kebingungan karena kehilangan pesaing utama bagi Moon Jae-in. Partai Saenuri kemudian mengalihkan perhatian mereka kepada pelaksana tugas presiden Hwang kyo-ahn yang sedang mengalami peningkatan dukungan.

Sementara itu partai-partai oposisi berupaya meraih keuntungan dari pengunduran diri Ban. Saat ini, Moon Jae-in memperkuat posisinya dengan rasio dukungan tertinggi, dan Ahn Cheol-soo mengharapkan pendukung Ban akan mendukungnya.