Napak Tilas Korea

Open the window of AODEkonomi Korea Selatan berkembang pesat

Ekonomi Korea Selatan berkembang pesat

2015-05-12

List

Pada tgl.22 Desember tahun 1977, digelar upacara peringatan 'Hari Ekspor 10 Miliar Dolar Amerika' di Stadion Olahraga Jangchung Seoul. Berkat tingginya jumlah ekspor di bidang pembangunan pabrik, mesin, kapal, dll, jumlah ekspor Korea Selatan berhasil mencapai 10 miliar dolar Amerika. Hal itu merupakan simbol keberhasilan dari 'keajaiban sungai Han' dan juga menjadi awal mula dunia mulai menaruh perhatian pada Korea Selatan.

Mulai tahun 1960 hingga awal tahun 70-an, kegiatan ekspor menjadi daya penggerak ekonomi Korea Selatan. Namun, memasuki awal tahun 70-an, situasi di dunia internasional berubah karena Nixon Doctrine. Dengan kondisi dunia seperti itu, adanya batasan ekspor Korea Selatan yang berorientasi pada industri ringan, dll akhirnya membuat Korea Selatan mulai mengembangkan industri berat dan kimia pada tahun 1973. Untuk mengembangkan ekonomi yang konsisten, Korea Selatan kemudian mengembangkan bidang baja, logam non-besi, mesin-mesin, pembuatan kapal, elektronik, dan kimia sebagai 6 bidang usaha strategis. Pemerintah Korea Selatan menargetkan pencapaian ekspor 10 miliar dolar Amerika dan pendapatan seribu dolar Amerika per kapita hingga tahun 1981.

Pemerintah menjalankan rencana mengubah struktur industri dalam negerinya, yang tadinya berorientasi industri ringan kemudian menitikberatkan pada industri berat dan kimia, namun kondisinya tidak begitu kondusif. Minyak internasional meroket akibat perang keempat di Timur Tengah pada tahun 1973. Peningkatan proteksi perdagangan internasional menjadi alasan terjadinya konflik perdagangan dengan negara maju. Akibat pengaruh kemerosotan ekonomi dunia, pertumbuhan ekonomi Korea Selatan juga tampak turut stagnan. Namun, Korea Selatan malah mengalami pertumbuhan ekonomi dengan rata-rata lebih dari 10% per tahun setelah tahun 1974 berkat keberhasilan masuk ke Timur Tengah dan penetapan kebijakan pertumbuhan di industri berat dan kimia, walaupun negara-negara maju mengalami pertumbuhan minus akibat gejolak minyak pada tahun 1973. Kegiatan ekspor juga berkembang pesat, sehingga jumlah pasar ekspor dan jenis produk ekspor meningkat drastis. Akhirnya, target ekspor 8 miliar dolar Amerika dicapai pada tahun 1976, dan satu tahun kemudian, Korea Selatan berhasil mencapai jumlah ekspor 10 miliar dolar Amerika. Dengan demikian, Korea Selatan membuka era pendapatan per kapita seribu dolar.

Pertumbuhan ekonomi yang berkembang pesat mengubah gaya hidup masyarakat Korea Selatan. Berkat perbaikan kondisi negara Korea Selatan, kondisi rumah tangga masyarakat Korea Selatan membaik dan kegiatan konsumsi produk elektronik juga turut meningkat.

Setelah Korea Selatan mencapai target jumlah ekspor 10 miliar dolar, dunia internasional mulai menaruh perhatian pada Korea Selatan. Majalah mingguan AS, 'News Week' edisi bulan Juni tahun 1977 mengeluarkan berita dengan judul 'The Koreans Are Coming.' Media luar negeri menyebut pertumbuhan ekonomi Korea Selatan sebagai 'keajaiban di sungai Han,' serta memilih Korea Selatan sebagai salah satu naga dari '4 naga Asia' bersama Singapura, Hongkong, dan Taiwan. Demikianlah, pertumbuhan industri berat dan kimia yang dimulai sejak tahun 1973 menjadi pilar pertumbuhan dan penyangga ekonomi Korea Selatan.

Ekonomi Korea Selatan yang dimulai dari tahapan rencana ekonomi 5 tahun di tahun 1962 berkembang hingga melebarkan sayapnya ke panggung dunia internasional bersama dukungan pengembangan industri berat dan kimia di tahun 1973. Melalui panggung itu, banyak rakyat Korea bisa masuk ke pasar luar negeri, dan membuat krisis gejolak minyak menjadi peluang baru. Hasilnya, Korea Selatan berubah menjadi negara perdagangan utama dari sebelumnya negara termiskin, dan itu menjadi lahan subur bagi perekonomian Korea Selatan yang kini pendapatan perkapitanya mencapai 30 ribu dolar Amerika.