ⓒ YONHAP News

Di Korea Selatan, artis pada umumnya menjadi populer dan terkenal setelah muncul di media massa lokal, namun tidak begitu di Korea Utara. Calon artis di Korea Utara tentunya harus kompeten dan sehat secara fisik. Namun yang terpenting, mereka harus dipersenjatai dengan ide-ide sosialis dan revolusioner. Semua pertunjukan seni dan budaya di Korea Utara harus menunjukkan juche atau kemandirian, sebagai ideologi resmi negara dan kesetiaannya kepada pemimpin negara. Artis sepertinya digunakan untuk mempropagandakan rezim, sehingga mereka tampaknya dibuat oleh pihak berwenang atas dasar kepentingan tertentu.

Untuk selebritis Korea Utara, gelar paling bergengsi adalah "rakyat", seperti "aktor rakyat". Gelar tertinggi kedua adalah "berjasa" seperti "aktor berjasa". Bintang film dan penyanyi yang sudah memperoleh gelar-gelar ini dapat menikmati keuntungan besar. Sebenarnya “artis rakyat” dan artis terkenal dapat kehilangan kepercayaan dari pihak berwenang atas kesalahan pribadi mereka. Jika itu terjadi, maka mereka tidak pernah memiliki kesempatan untuk memulihkan popularitas mereka. Sebaliknya, mereka yang tetap setia pada partai dan melakukan upaya untuk mempromosikan rezim dapat menikmati manfaat bahkan setelah kematiannya. 

Seni budaya Korea Utara memang tidak bisa terlepas dari ideologi untuk menstabilkan rezimnya. Meskipun begitu, saat ini banyak artis terkenal di bawah rezim komunis itu. Dalam sistem kolektivisme Korea Utara, isi dari film dan drama TV yang menyoroti keunggulan sistem Korea Utara dan kehebatan pemimpin Kim Jong-un diprioritaskan daripada aktor atau aktris yang memainkan film atau drama tersebut.