ⓒ Getty Images Bank

Perempuan Korea Utara sebelumnya hanya diperbolehkan memakai celana saat bekerja. Regulasi serupa mulai dilonggarkan dengan munculnya pasar swasta, jangmadang. Selain itu, pihak berwenang pun merasa sulit untuk memperketat aturan tentang cara berpakaian warga karena sistem pengalokasian barang oleh negara runtuh. Istri pemimpin Kim Jong-un, Ri Sol-ju, juga sering terlihat mengenakan celana panjang di hadapan publik. Atas latar belakang itu, secara alami banyak wanita mengenakan celana dan dengan percaya diri. Meski begitu, rok masih menjadi pakaian formal wanita di Korea Utara.

Dulu, rakyat Korea Utara tidak begitu menyukai perhiasan atau aksesori. Baik di rumah maupun di sekolah, mereka belajar bahwa aksesori tidak akan cocok untuk pakaian sosialis. Perhiasan bros, khususnya, jarang ditemukan hingga saat ini. Semua orang Korea Utara memakai lencana bergambar mantan pemimpin Kim Il-sung dan Kim Jong-il di dada mereka. Lencana sepertinya berfungsi sebagai perhiasan bros. Namun demikian, tren fashion mulai berubah pada tahun 2000-an, dengan semakin banyak perempuan yang senang mencari anting-anting, kalung, dan cincin. 

Sementara wanita Korea Utara di perkotaan kebanyakan memakai sepatu hak tinggi, wanita di daerah lain lebih memilih sepatu yang lebih nyaman. Pria Korea Utara biasanya memakai sepatu kets. Siswa laki-laki yang duduk di bangku SMP dan SMA sering memakai sepatu kets kanvas, sedangkan siswa perempuan biasa memakai sepatu kulit sintetis. Adapun Korea Utara telah mengembangkan industri ringan dalam negeri selama beberapa tahun terakhir, yang menghasilkan desain sepatu yang lebih beragam dan tren baru. 

Mode Korea Utara mengalami banyak perubahan di tahun 2000-an.  Kini, fashion bukanlah sesuatu yang dilarang atau dikontrol,  melainkan menjadi barometer yang mengukur tren konsumen. Sesuai dengan kebijakan negara dalam mengembangkan industri ringan dan meningkatkan permintaan domestik, perubahan ini kemungkinan akan semakin pesat.