ⓒ KBS

Di Korea Utara, jalur kereta api adalah salah satu dari empat elemen ekonomi terpenting, bersama dengan batubara, logam, dan listrik. Transportasi di Korea Utara terutama bergantung pada kereta api. Angkutan darat melalui jalan raya, sungai, dan laut memainkan peran tambahan karena ketiganya hanya dapat terhubung dengan transportasi kereta api. Menurut sebuah data dari Badan Pusat Statistik Korea Selatan, total panjang jalur kereta di Korea Utara adalah 5.300 kilometer pada 2019. Kereta api di Korea Utara menyumbang 90 persen dari total angkutan barang dan 60 persen angkutan penumpang. Sepertinya tidak berlebihan jika dikatakan bahwa kebijakan transportasi Korea Utara merujuk pada kereta api.

Jaringan kereta api Korea Utara terdiri dari jalur barat, jalur timur, jalur utara dan jalur penyambung timur-barat. Negara ini memiliki 10 jalur kereta api utama dan 90 cabang jalur. Kereta api Korea Utara juga terhubung dengan China dan Rusia untuk layanan kereta api internasional, seperti rute kereta api Pyongyang dan Beijing, rute Korea Utara dan Moskow melalui Vladivostok dan rute kereta Korea Utara dan Rusia melalui Ulaanbaatar, Mongolia. Bagi turis asing yang ingin mengunjungi Korea Utara, sistem layanan kereta api internasional adalah salah satu pilihan yang baik. Tapi Korea Utara telah menangguhkan pengoperasian semua jalur kereta api tersebut lantaran pandemi COVID-19. 

Dikatakan bahwa jarang terdapat kereta api yang dapat beroperasi dengan jadwal tetap di Korea Utara karena krisis listrik yang berkepanjangan serta kereta api yang telah usang dan juga tidak memadai di negara tersebut. Oleh karena itu, Korea Utara dikatakan telah mempersiapkan beberapa langkah tambahan agar kereta beroperasi tepat waktu. Untuk mengatasi masalah tersebut, Korea Utara sepertinya menggunakan lokomotif diesel sebab kekurangan listrik adalah masalah utama di Korea Utara.