ⓒ Getty Images Bank

Rakyat Korea Selatan menyebut bendera Korea Utara sebagai "Ingonggi," yang berarti bendera Republik Rakyat Demokratik Korea. Sementara ketika rakyat Korea Utara merujuk pada bendera nasional mereka, mereka menggunakan kata-kata yang diterjemahkan sebagai "bendera Republik berwarna biru dan merah" atau "bendera bintang merah."

Setelah Korea dibebaskan dari penjajahan Jepang, Taegeukgi tetap digunakan di Korea Utara sebelum secara resmi mengadopsi bendera nasionalnya saat ini pada tanggal 8 September 1948. Bahkan setelah Korea Utara menerima desain bendera baru dari Uni Soviet, mereka terus menggunakan Taegeukgi untuk beberapa waktu. Namun, negara itu membutuhkan simbol baru sejalan dengan platform Partai Buruh Korea, yakni platform politik yang bertujuan membangun sosialisme. Dengan berdirinya pemerintah Korea Utara pada tanggal 9 September tahun itu, bendera baru itu secara resmi digunakan.

Tampaknya bendera Korea Utara telah lama dianggap terlarang di Korea Selatan, karena mengingatkan rakyat Korea Selatan akan keadaan yang begitu menyakitkan dari negara mereka yang terbelah. Secara alami, ada kontroversi mengenai penggunaan bendera Korea Utara pada ajang olahraga internasional yang digelar di Korea Selatan. Bendera Korea Utara pertama kali dikibarkan di Korea Selatan selama Asian Games Busan 2002, di tengah suasana rekonsiliasi antar-Korea yang telah diciptakan sejak pertemuan puncak antar-Korea pertama berlangsung pada Juni 2000.

Seperti itulah bagaimana Korea Selatan dan Korea Utara berakhir menggunakan bendera nasional mereka sendiri-sendiri. Ketika kontingen kedua Korea berparade bersama dalam upacara pembukaan di Olimpiade atau membentuk tim gabungan olahraga antar-Korea, mereka menggunakan bendera yang memuat gambar Semenanjung Korea berwarna biru dengan latar belakang putih.