ⓒ Getty Images Bank

Korea Utara tampaknya adalah surga bagi perokok dan saya rasa kecintaan orang Korea Utara terhadap rokok memang bisa dibilang yang terbaik di dunia. Pada suatu saat, persentase laki-laki dewasa Korea Utara yang merokok sempat tercatat mencapai 54,7 persen, lebih tinggi dari rata-rata dunia. Merokok tidak dilarang di hotel, restoran, kedai kopi, dan bahkan di dalam transportasi umum. Drama TV dan film, dan koran lokal tidak menyensor adegan merokok, sehingga penonton dapat menyaksikan adegan tersebut secara langsung.

Korea Utara memproduksi ratusan merek tembakau secara mandiri. Hal ini tampaknya cukup aneh, mengingat bahwa pendapatan nasional bruto Korea Utara 26 kali lebih kecil daripada Korea Selatan, yang memproduksi sekitar 50 jenis rokok. Banyak orang Korea Utara mendapat kenyamanan dari merokok di tengah kehidupan mereka dalam sebuah rezim yang represif. Para pengamat percaya bahwa banyak penduduk Korea Utara yang memilih rokok dan minuman keras sebagai cara yang paling digemari untuk menghilangkan stres. Terlebih lagi, rokok di Korea Utara tidak mahal dan mudah untuk ditemukan, sehingga warga setempat tidak sulit untuk memperolehnya. 

WHO telah menyebutkan bahwa harga tembakau Korea Utara yang sangat murah adalah salah satu penghambat upaya untuk berhenti merokok. Pemimpin Kim Jong-un bahkan terlihat dengan sebatang rokok di tangannya ketika dia memanjat Gunung Baedusan pada Desember lalu dan juga ketika menghadiri peresmian pabrik pupuk lokal pada bulan lalu. Sosok pemimpinnya yang sering terlihat merokok di hadapan umum tersebut tampaknya tidak akan efektif dalam menggalakan seruan untuk berhenti merokok yang sedang dilaksanakan.