© Getty Images Bank

Di Korea Utara yang merupakan negara sosialis, semuanya dimiliki oleh negara. Asuransi di Korea Utara lebih mirip dengan sistem kompensasi kerugian yang dikelola negara, dengan tujuan menyediakan dana secepatnya untuk memulihkan fasilitas negara yang rusak daripada melindungi individu atau properti pribadi. Semua properti yang dimiliki oleh negara dan kelompok koperasi, bahkan hasil dan tanaman pertanian kolektif harus diasuransikan. Asuransi juga dijalankan oleh negara.

Di Korea Utara, asuransi diklasifikasikan ke dalam asuransi pribadi dan asuransi properti. Pekerja yang berusia antara 16 dan 65 tahun ditanggung oleh asuransi pribadi. Jika orang yang diasuransikan mengalami kecelakaan, menderita penyakit atau pengangguran, asuransi pribadi menjamin kerugian dan kerusakan harta benda. Pada dasarnya, di Korea Utara, baik asuransi pribadi maupun asuransi properti adalah milik negara. Oleh karena itu, sebagian besar penduduk Korea Utara hampir tidak mengetahui asuransi mereka.

Begitulah Korea Utara menggunakan sistem asuransi sebagai alat untuk meningkatkan pendapatan negara, dan negara itu juga menggunakan asuransi internasional untuk tujuan yang sama. Korea Utara memaksa kantor diplomatik asing, investor asing dan warga asing di negara itu untuk memiliki asuransi pribadi dan asuransi properti. Tujuannya tidak lain adalah untuk mendapatkan mata uang asing.

Negara ini juga menggunakan asuransi nuklir ini sebagai sarana negosiasi untuk menerima bantuan ekonomi dari dunia luar. Pasar asuransi Korea Utara mencapai 1,5 miliar dolar Amerika pada tahun 2016, dan membukukan pertumbuhan tahunan rata-rata 4,6 persen selama sepuluh tahun terakhir. Walaupun asuransi di Korea Utara sepertinya berbeda dari asuransi di negara-negara lain pada umumnya, prospek pasar asuransi di negara ini dipandang cerah, mengingat tingkat pertumbuhan dan potensinya.