Warta Berita

Semenanjung Korea, A to Z

Mengenal Korea Utara

Pemanas Rumah di Korea Utara

2019-12-12

© KBS

Di Korea Utara, salju pertama pada umumnya turun di awal bulan September. Selama musim dingin, sulit untuk mendapatkan beras, air, dan api, yang merupakan tiga hal yang sangat diperlukan untuk bertahan hidup di Korea Utara. Fasilitas-fasilitas pemanas juga tidak memadai. Demikianlah tidak mudah untuk tetap merasa hangat selama musim dingin bahkan di ibu kota Pyongyang.


Korea Utara membangun pembangkit listrik tenaga panas di distrik Pyongchon, di Pyongyang untuk memanaskan kompleks apartemen di ibu kota. Tetapi pembangkit listrik belum dioperasikan dengan baik, sehingga listriknya hanya dipasok ke beberapa apartemen khusus untuk para pejabat partai di distrik itu. Oleh karena itu, sebagian besar warga Pyongyang mengenakan sweater tebal, pakaian dalam, dan kaus kaki di dalam rumah. Bahkan, masalah fasilitas pemanas yang tidak memadai lebih serius di daerah pedesaan.


Kebanyakan warga Korea Utara, kecuali mereka yang tinggal di kota-kota besar, bergantung pada batu bara sebagai sumber pemanas selama musim dingin. Korea Utara memiliki sejumlah besar cadangan batu bara. Tetapi orang di Kora Utara sulit menggunakan batu bara sebanyak yang mereka inginkan, karena tujuan utama produksi batu bara adalah ekspor ke luar negeri. Mereka menggunakan kayu bakar sebagai gantinya, tetapi kondisinya juga tidak lebih baik. 


Untuk mencegah penebangan, media pemerintah Korea Utara mendesak warganya untuk menggunakan bahan bakar alternatif. Beberapa orang menggunakan pemanas tenaga surya. Ada pejabat tinggi dan keluarga kaya yang menggunakan panel surya buatan China atau bahkan panel surya buatan Korea Selatan yang diselundupkan dari China. Korea Utara sangat berusaha mendorong pengembangan energi terbarukan, seperti penggunaan panel surya, untuk mengatasi masalah kekurangan listrik kronis dan infrastruktur pemanas yang buruk.

Berita Terbaru