Warta Berita

Semenanjung Korea, A to Z

Mengenal Korea Utara

Agama Buddha di Korea Utara

2020-04-30

ⓒ YONHAP News

Jika ditinjau dari segi luar, warga Korea Utara dapat menganut agama Buddha, dengan menganjurkan Ordo Jogye, salah satu sekte agama Buddha. Pada tahun 2018, Pusat Data Hak Asasi Manusia Korea Utara yang berbasis di Seoul, melakukan sebuah jajak pendapat terhadap 13.349 orang pembelot Korea Utara yang bermukim di Korea Selatan. Ketika mereka ditanya apakah orang-orang di Korea Utara memiliki kebebasan untuk melakukan kegiatan keagamaan, 99,6 persen responden menjawab “tidak bebas.” Mereka mengatakan bahwa beberapa warga Korea Utara bahkan dihukum atas tuduhan terlibat dalam kegiatan keagamaan. 


Sebelum Korea terbelah menjadi dua negara, ada lebih dari 700 biksu Buddha di bagian utara Semenanjung Korea. Tetapi pada tahun 2014, jumlah tersebut turun menjadi 300-an orang. Sebelum Korea terbebas dari penjajahan Jepang pada tahun 1945, lebih dari 400 kuil tersebar di seluruh Korea Utara. Tetapi sekarang, hanya terdapat sekitar 60-an kuil. Meskipun jumlah kuil telah menurun dengan tajam, namun Korea Utara bekerja keras untuk memulihkan dan merenovasi kuil-kuil lokal. Sejak tahun 1980-an, Korea Utara telah melakukan upaya yang lebih besar untuk melestarikan kuil-kuil. 


Korea Utara tidak melihat kuil dari sudut pandang agama, tetapi memandangnya sebagai sumber daya untuk pemeliharaan rezim dan propaganda komunis. Oleh sebab itu, pemulihan candi dan kuil hanyalah tindakan memperbaiki properti budaya dan mengembangkan tempat wisata.

Berita Terbaru