© KBS

Siswa Korea Utara, seperti yang ada di Korea Selatan, memiliki liburan musim panas dan musim dingin. Di Korea Utara, periode liburan beragam, tergantung pada wilayah dan sekolah, karena siswa diharuskan untuk mengikuti berbagai acara politik atau pekerjaan pertanian.

Khususnya para siswa di Pyongyang, banyak yang dimobilisasi untuk Festival Arirang tahunan, yang merupakan pertunjukan senam massal, demonstrasi publik atau parade militer. Sementara itu, siswa di daerah pertanian diwajibkan untuk bekerja di pertanian di musim semi dan gugur. Siswa sering kekurangan kehadiran karena acara-acara wajib tersebut. Untuk memenuhi kekurangan kehadiran siswa di sekolah, mereka harus mengurangi masa liburan. Bahkan selama liburan, siswa memiliki banyak hal yang harus dilakukan. 

Namun terlepas dari berbagai tugas itu, liburan tentu saja merupakan waktu untuk bersenang-senang. Siswa dapat menikmati waktu luang selama mereka menyelesaikan tugas mereka. Banyak siswa Korea Utara yang ingin berpartisipasi dalam kegiatan perkemahan selama liburan mereka. Dikatakan bahwa siswa Korea Utara sangat menantikan program perkemahan tersebut. Selama periode liburan, siswa bahkan dapat melakukan perjalanan, sesuatu yang tidak diizinkan di waktu lain.

Beberapa siswa dari keluarga miskin pergi ke pasar swasta atau jangmadang selama liburan untuk membantu orang tua mereka yang melakukan bisnis di sana. Meskipun banyak siswa yang harus terlibat dalam beberapa jenis pekerjaan selama masa liburannya, mereka tetap bersemangat menunggu liburan mereka.