© KBS

Meskipun sanksi internasional yang berkepanjangan terhadap Korea Utara tidak bisa terhindarkan setelah runtuhnya KTT Hanoi, Korea Utara berupaya semaksimal mungkin untuk menghasilkan berbagai produk secara mandiri di dalam negeri. Negaranya mulai bekerja keras untuk mengganti barang impor dengan produk dalam negeri pada tahun 2014. 

Tampaknya Korea Utara berpusat pada industri kosmetik yang cukup kompetitif dalam langkah strategis untuk membangun sistem ekonomi yang berkelanjutan dan mencegah kemungkinan agitasi publik ditengah sanksi internasional yang tetap berkelanjutan. Selain tujuan ekonomi, perkembangan bisnis kosmetik di Korea Utara memiliki lebih banyak makna. 

Seiring dengan tampilnya wanita-wanita berpangkat tinggi dan penuh gaya, serta daya beli yang kuat dari kelompok individu-individu kaya, suasana keterbukaan dalam masyarakat tersebut telah berkontribusi untuk meningkatkan minat publik terhadap kecantikan. Meskipun merek ‘harum musim semi’ tidak tertandingi dalam hal merek, merek ‘Unhasu’ menarik banyak perhatian akhir-akhir ini. Perubahan dari monopoli pasar oleh satu merek ke sistem persaingan telah menyebabkan diversifikasi merek kosmetik.

Merek kosmetik juga sedang meneliti bahan baku, desain baru untuk wadah kosmetik dan kemasan. Awal tahun ini, 25 jenis kosmetik merek ‘Unhasu’ berhasil menerima sertifikasi kualitas dari Uni Ekonomi Eurasia. Profesor Jeon mengatakan bahwa perkembangan signifikan dari industri kosmetik menunjukkan perubahan besar di Korea Utara.