Warta Berita

Semenanjung Korea, A to Z

Mengenal Korea Utara

ICT di Korea ②

2019-01-31

ⓒ Getty Images Bank

Menurut Uni Telekomunikasi Internasional (ITU), jumlah pelanggan Koryolink mencapai 2,8 juta orang pada tahun 2014 dan jumlah pengguna telepon seluler di Korea Utara diperkirakan mencapai 5,8 juta pada tahun 2018. Sekitar 20 jenis model ponsel telah dirilis dengan berbagai merek, termasuk ‘Ryusong’, ’Pyongyang’ dan ‘Arirang’. Komponen telepon itu sebagian besar diimpor dari China dan dirakit di Korea Utara. 


Di Korea Utara, harga satu unit telepon seluler berkisar antara 100 hingga 200 dolar, dan ponsel pintar 10 kali lebih mahal. Secara keseluruhan, harga ponsel cukup mahal, mengingat pekerja Korea Utara berpenghasilan rata-rata 80 dolar per bulan. Dengan alasan ini, penggunaan ponsel di Korea Utara dibatasi oleh kelas tertentu. Dapat dikatakan banyak warga Korea Utara, termasuk penduduk miskin di daerah pedesaan masih tidak mampu membeli ponsel pintar dan banyak daerah kekurangan infrastruktur telekomunikasi. Akan tetapi 50 hingga 70 persen penduduk di kota-kota besar, termasuk Pyongyang adalah pelanggan telepon seluler. Secara khusus, orang-orang di golongan kepemimpinan, siswa siswi, mereka yang berusia 20-an dan 30-an, serta pebisnis sudah menganggap ponsel sebagai keharusan. 


Sebagai hasil dari perkembangan teknologi telekomunikasi, Korea Utara mirip dengan negara lain dalam hal penggunaan ponsel. Tetapi pihak berwenang secara ketat mengendalikan arus informasi dari luar. Karena alasan ini, ponsel memang mengubah kehidupan warga Korea Utara tetapi tidak akan mengubah rezim itu sendiri. Telepon seluler telah menyebar dengan cepat di Korea Utara, tetapi informasi masih secara ketat dikontrol. Sejalan dengan meningkatnya jumlah pengguna ponsel, masih harus dilihat jika orang-orang di negara tertutup akan mendapat akses yang lebih luas ke dunia luar. 


Berita Terbaru