Pernyataan Pyongyang diharapkan mampu mengantarkan era perdamaian baru di Semenanjung Korea
![evernote](javascript:sendEvernote('https://world.kbs.co.kr/special/northkorea/contents/news/contents_view.htm?lang=i&No=347301','Pernyataan Pyongyang diharapkan mampu mengantarkan era perdamaian baru di Semenanjung Korea','<p><span class="fr-img-caption fr-fic fr-dib" style="width: 600px;"><span class="fr-img-wrap"><img src="http://worldimg.kbs.co.kr/src/images/news_thema/180920040553_80.jpg"><span class="fr-inner" style="text-align: right;">ⓒYONHAP News</span></span></span></p><p>Presiden Moon Jae-in mendaki gunung Baekdusan bersama pemimpin Kim Jong-un pada hari terakhir perjalanannya ke Pyongyang tgl.20 September. Kedua pemimpin juga telah merilis Pernyataan Bersama Pyongyang 19 September pada hari kedua kunjungan Moon.</p><p><br></p><p>Fokus KTT antar-Korea di Pyongyang kali ini berada pada isu denuklirsasi Korea Utara. Dalam jumpa pers bersama, pemimpin Kim Jong-un dalam siaran langsung kepada dunia menyebut dirinya akan membangun Semenanjung Korea yang bebas dari ancaman dan senjata nuklir. Kim juga berkomitmen untuk menutup fasilitas uji coba mesin nuklirnya di hadapan pakar internasional. Ia juga menyampaikan kemungkinan untuk membongkar kompleks nuklir utama di Yongbyeon jika AS setuju untuk bersama-sama melakukan tindakan yang sesuai.</p><p><br></p><p>Korea Selatan dan Korea Utara sepakat untuk menghentikan seluruh tindakan permusuhan di setiap wilayahnya, termasuk zona demiliterisasi. Kedua negara akan menghapus ancaman perang di seluruh wilayah Semenanjung Korea dan menyediakan langkah untuk mencegah gesekan perang antara kapal dan pesawat di zona luar wilayah laut dan udara. Menteri Pertahanan dari kedua Korea juga secara bersama-sama menandatangani kesepakatan bidang militer untuk melaksanakan isi Deklarasi Panmunjom. Kesepakatan yang dijamin oleh pemimpin dua Korea itu dianggap sebagai perjanjian non-agresi, karena keduanya berkomitmen tidak menggunakan kekuatan bersenjata dalam prosesnya.</p><p><br></p><p>Pernyataan Pyongyang juga berisi berbagai proyek kerja sama dan pertukaran antar-Korea di bidang ekonomi, sosial dan budaya. Keduanya sepakat akan menghubungkan jalur kereta api dan jalan lintas batas pada tahun ini, serta menormalisasi proyek kawasan industri Gaeseong dan program tur ke gunung Geumgangsan. Mereka juga akan membangun kawasan khusus ekonomi di sepanjang Laut Barat dan kawasan khusus pariwisata di sepanjang Laut Timur. Korea Selatan dan Korea Utara juga akan meningkatkan kerja sama kemanusiaan dan membuat solusi mendasar atas isu anggota keluarga terpisah. Dapat diharapkan bahwa proyek kerja sama antar-Korea akan meluas, hingga pada rencana untuk bersama-sama mengajukan diri sebagai tuan rumah Olimpiade Musim panas 2032. Bersamaan dengan itu, kesepakatan atas kunjungan pemimpin Kim untuk mengunjungi Seoul dipandang sebagai pencapaian yang besar.</p>');){kind=link}
ⓒYONHAP News
Presiden Moon Jae-in mendaki gunung Baekdusan bersama pemimpin Kim Jong-un pada hari terakhir perjalanannya ke Pyongyang tgl.20 September. Kedua pemimpin juga telah merilis Pernyataan Bersama Pyongyang 19 September pada hari kedua kunjungan Moon.
Fokus KTT antar-Korea di Pyongyang kali ini berada pada isu denuklirsasi Korea Utara. Dalam jumpa pers bersama, pemimpin Kim Jong-un dalam siaran langsung kepada dunia menyebut dirinya akan membangun Semenanjung Korea yang bebas dari ancaman dan senjata nuklir. Kim juga berkomitmen untuk menutup fasilitas uji coba mesin nuklirnya di hadapan pakar internasional. Ia juga menyampaikan kemungkinan untuk membongkar kompleks nuklir utama di Yongbyeon jika AS setuju untuk bersama-sama melakukan tindakan yang sesuai.
Korea Selatan dan Korea Utara sepakat untuk menghentikan seluruh tindakan permusuhan di setiap wilayahnya, termasuk zona demiliterisasi. Kedua negara akan menghapus ancaman perang di seluruh wilayah Semenanjung Korea dan menyediakan langkah untuk mencegah gesekan perang antara kapal dan pesawat di zona luar wilayah laut dan udara. Menteri Pertahanan dari kedua Korea juga secara bersama-sama menandatangani kesepakatan bidang militer untuk melaksanakan isi Deklarasi Panmunjom. Kesepakatan yang dijamin oleh pemimpin dua Korea itu dianggap sebagai perjanjian non-agresi, karena keduanya berkomitmen tidak menggunakan kekuatan bersenjata dalam prosesnya.
Pernyataan Pyongyang juga berisi berbagai proyek kerja sama dan pertukaran antar-Korea di bidang ekonomi, sosial dan budaya. Keduanya sepakat akan menghubungkan jalur kereta api dan jalan lintas batas pada tahun ini, serta menormalisasi proyek kawasan industri Gaeseong dan program tur ke gunung Geumgangsan. Mereka juga akan membangun kawasan khusus ekonomi di sepanjang Laut Barat dan kawasan khusus pariwisata di sepanjang Laut Timur. Korea Selatan dan Korea Utara juga akan meningkatkan kerja sama kemanusiaan dan membuat solusi mendasar atas isu anggota keluarga terpisah. Dapat diharapkan bahwa proyek kerja sama antar-Korea akan meluas, hingga pada rencana untuk bersama-sama mengajukan diri sebagai tuan rumah Olimpiade Musim panas 2032. Bersamaan dengan itu, kesepakatan atas kunjungan pemimpin Kim untuk mengunjungi Seoul dipandang sebagai pencapaian yang besar.