Warta Berita

Semenanjung Korea, A to Z

Kumpulan Isu

Dua Korea dan Komando PBB bertemu untuk membahas pengapusan senjata di JSA

Isu Sepekan2018-10-17

ⓒKBS News

Penghapusan penggunaan senjata di Kawasan Keamanan Bersama (JSA) secara penuh bertujuan untuk mengembalikan fungsi awal kawasan JSA. Penghapusan senjata juga akan menjadi simbol untuk meredakan ketagangan militer di Semenanjung Korea dan membangun rezim perdamaian yang baru.


JSA terletak di lintas batas dua Korea pada garis demarkasi militer Panmunjeom, membentang dari timur ke barat selebar 800 meter dan dari selatan ke utara 600 meter. Tempat itu berjarak 62 kilometer dari Seoul dan 10 kilometer dari kota Geseong Korea utara. Panmunjom pada zaman dahulu adalah desa terpencil yang hanya dihuni beberapa rumah. Panmunjeom kemudian mulai mendapat sorotan secara global saat Perjanjian Gencatan Senjata berlangsung pada tahun 1951. Pada awalnya perundingan itu dilaksanakan di tenda, kemudian dibangun rumah kayu untuk menandatangani perjanjian gencatan senjata. Tujuan asli JSA adalah untuk mengendalikan gencatan senjata dan melaksanakan berbagai pertemuan dari Komite Gencatan Senjata Militer. Namun bertepatan dengan pertemuan pendahuluan Palang Merah antar-Korea tahun 1971, JSA juga difungsikan sebagai sarana komunikasi dan akses antar-Korea.


Menurut perjanjian Gencatan Senjata, pengawasan di dalam JSA harus ditangani oleh satu peleton polisi yang hanya dipersenjatai pistol. Namun dalam kenyataannya, tenaga militer dari dua Korea yang disebut ‘Polisi DMZ’ ditempatkan untuk menjaga JSA.


Dalam kawasan keamanan bersama, para pejabat komite gencatan senjata militer pada awalnya dapat secara bebas mengakses sisi selatan dan utara JSA. Dua Korea juga tidak pernah membedakan pos jaga yang ada di kawasan tersebut. Namun seiring perkembangannya, JSA kemudian dibagi menjadi area Korea Selatan dan Korea Utara yang dilengkapi dengan pengawasan keamanan ketat. Hal itu muncul setelah pihak Korea Utara terlibat pada kasus pembunuhan jenderal AS dengan kapak pada tahun 1976. JSA kemudian dipisahkan secara resmi dengan menggunakan garis demarkasi militer untuk mencegah konflik yang tidak disengajai. Semua serdadu juga dilarang untuk melintasi garis dan berkomunikasi satu sama lain.


Saat ini penghapusan senjata di JSA diupayakan agar para wisawatan dapat secara bebas dan aman mengakses wilayah Korea Selatan dan Korea Utara. JSA yang tidak dilengkapi dengan senjata dan pos juga diharapkan dapat menjadi simbol menuju perdamaian, bukan sebagai tempat munculnya ketegangan militer.

Berita Terbaru