Warta Berita

Semenanjung Korea, A to Z

Kumpulan Isu

Mungkinkah COVID-19 Menjadi Kesempatan untuk Dialog Antar-Korea?

Isu Sepekan2020-03-28

ⓒYONHAP News

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump diketahui mengirim surat kepada pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un dan menyampaikan niatnya untuk menolong Korea Utara dalam melakukan pencegahan penyakit menular terkait pandemi COVID-19. Sebelumnya, Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in dan Kim Jong-un juga telah tukar-menukar surat, sehingga peristiwa kali ini menarik perhatian apakah Korea Selatan, Korea Utara dan AS akan membuka babak baru dalam dialog melalui isu COVID-19.


Surat Trump untuk Kim Jong-un diketahui melalui wacana Wakil Direktur Pertama Komite Sentral Partai Buruh Korea, Kim Yo-jong. Usulan Trump untuk kolaborasi pencegahan COVID-19 itu sejalan dengan gagasan Kementerian Luar Negeri AS mengenai pemberian bantuan kepada Korea Utara terkait COVID-19. Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo dalam sebuah wawancara pada tanggal 19 Maret, sempat mengatakan AS telah mengusulkan bantuan kemanusiaan kepada Korea Utara dan Iran terkait COVID-19.


Namun, reaksi Korea Utara kurang baik. Kim Yo-jong dalam wacananya tidak merespon langsung tentang kolaborasi yang diusulkan oleh AS dan hanya mengatakan hubungan pribadi pemimpin Korea Utara dan AS tidak seburuk hubungan antara kedua negara. Sebutan Kim Yo-jong itu kembali mengonfimasi surat Trump sebagai pernyataan pribadi semata, yang tidak berkaitan dengan pemulihan pembicaraan antara Korea Utara dan AS. Akan tetapi, ada pula analisis bahwa pengumuman Kim Yo-jong tentang surat Trump mencerminkan perhatian besar Kim Jong-un. Ada juga yang menilai bahwa Korea Utara dan AS bertekad untuk mengelola kondisi yang sudah ada saat ini dengan aman melalui isu COVID-19.


Sebelumnya, Kim Jong-un pada tanggal 4 Maret lalu mengirim surat kepada Presiden Moon dengan isi yang mengatakan bahwa pihaknya mendukung masyarakat Korea Selatan dalam menangani COVID-19. Kemudian pada hari berikutnya, Moon membalasnya dengan mengungkapkan terima kasih atas perhatian Kim. Pertukaran surat seperti itu mengonfirmasi kepercayaan antara kedua pemimpin Korea yang masih kokoh.


Sebelumnya, pada pidato upacara menyambut Gerakan Kemerdekaan 1 Maret, Moon juga mengusulkan kolaborasi dengan Korea Utara dalam mencegah COVID-19. Walau Korea Utara tidak memberikan balasan yang nyata, namun Korea Selatan tetap berpandangan positif jika mempertimbangkan beberapa kondisi termasuk pengumuman Korea Utara mengenai surat Trump.


Korea Selatan dan AS juga telah sepakat untuk melakukan kolaborasi dalam mengatasi COVID-19. Dengan demikian, jika terbentuk suasana baru dalam kolaborasi antara Korea Utara dan AS,  ke depannya akan ada harapan untuk solusi dalam perundingan denuklirisasi. Jika mempertimbangkan konfirmasi tentang kepercayaan antara kedua pemimpin negara, maka perundingan dengan pendekatan “top-down” mungkin dapat kembali berjalan. Meskipun Korea Utara meluncurkan rudal jarak pendek akhir-akhir ini, Trump tetap mengirim sepucuk surat dan reaksi Korea Utara juga relatif baik.


Jika kolaborasi antar-Korea dalam pencegahan COVID-19 dapat terlaksana, maka perundingan denuklirisasi Korea Utara juga dapat berkembang dengan pesat. Namun, ada sebagian pihak yang mengatakan bahwa kepercayaan antar pemimpin negara tidak berarti menjamin keberhasilan dan efek pendekatan “top-down” masih terbatas.

Berita Terbaru