Warta Berita

Semenanjung Korea, A to Z

Kumpulan Isu

Satu Tahun Gagalnya KTT Korut-AS di Hanoi

Isu Sepekan2020-02-29

ⓒYONHAP News

Sudah satu tahun Konferensi Tingkat Tinggi Korea Utara dan Amerika Serikat yang kedua, gagal mencapai kesepakatan di Hanoi, Vietnam. Suasana damai yang dibuat melalui Olimpiade Musim Dingin PyeongChang dan KTT Korea Utara dan Amerika Serikat pertama menjadi lenyap dan hubungan antar-Korea pun membeku.


Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengadakan pertemuan kedua di Hanoi tahun lalu dengan harapan, mencapai kesepakatan untuk denuklirisasi dan kompensasinya berdasarkan hasil pertemuan mereka pertama di Singapura pada bulan Juni tahun 2018. Namun, mereka pulang ke masing-masing negaranya dengan tangan kosong. Amerika Serikat meminta ‘Big Deal’ yang mencakup tahap akhir denuklirisasi sedangkan Korea Utara meminta pembebasan sanksi terhadapnya terlebih dahulu.


Setelah itu, Korea Utara meminta Amerika Serikat untuk mengeluarkan ‘perhitungan baru’ dengan memberi batas waktu hingga akhir tahun 2019. Kedua pihak mencoba menggelar pertemuan tingkat kerja tetapi dialog berjalan tidak lancar.


Trump dan Kim mengadakan pertemuan mendadak di Panmunjeom pada bulan Juni tahun lalu, tetapi pertemuan tingkat kerja yang disusul di Stockholm, Swedia bulan Oktober tidak membuahkan hasil.


Kemudian, Korea Utara menekan Amerika Serikat dengan melakukan beberapa provokasi yang disebutnya ‘uji coba penting’. Sedangkan Trump lebih berfokus pada masalah dalam negeri dan isu Iran. Dalam kondisi itu, hubungan antar-Korea pun tidak lancar karena Korea Utara bersikap dingin pada Korea Selatan.


Kondisi seperti itu diperkirakan berlanjut untuk sementara waktu. Mulai awal tahun 2020, COVID-19 melandai dunia, terutama China dan Korea Selatan, sementara Amerika Serikat telah masuk awal masa pemilihan presiden. Akan tetapi, kondisi yang membeku itu diharapkan dapat berubah, Olimpiade Tokyo dapat berfungsi seperti waktu Olimpiade Musim Dingin PyeongChang.


Pemerintah Korea Selatan berusaha menyediakan kesempatan untuk berdialog melalui beberapa proyek kolaborasi bersama Korea Utara, seperti pariwisata individu ke Korea Utara dan penyambungan jalan dan kereta api antara dua Korea.


Hal yang positif adalah Korea Utara belum melakukan provokasi besarnya yang telah diumumkan dilakukan awal tahun ini, sementara Amerika Serikat juga menyatakan pihaknya masih berniat berbicara dengan Korea Utara.


Dari kondisi seperti itu, perkembangan hubungan Korea Utara-Amerika Serikat maupun hubungan antar-Korea mungkin diharapkan setelah presiden Amerika Serikat berikutnya menjadi jelas.

Berita Terbaru