Korea Selatan dan Korea Utara pada pertemuan tanggal 26 Juni mengumumkan kesepakatan untuk membentuk tim gabungan untuk memeriksa dan memodernisasi jalur kereta api Gyeongui dan Laut Timur.

Menurut jadwal yang disepakati, kedua Korea akan memeriksa bagian penyambungan jalur kereta api Gyeongui dan Laut Timur pada pertengahan bulan Juli mendatang. Kemudian pada tanggal 24 Juli kedua pihak akan memeriksa rel kereta api Gyeongui di bagian utara dari Gaeseong hingga Sinuiju. Kemudian dilanjutkan pemeriksaan terhadap seluruh rel kereta api Laut Timur di Korea Utara, dari Sungai Duman hingga Gunung Geumgangsan.

Dalam pengumuman tersebut, kedua Korea akan memodernisasi rel kereta api Korea Utara dengan drastis, karena kondisi kereta api di sana sudah usang, dengan kecepatan hanya mencapai di bawah 40 kilometer perjam.

Selain itu, kedua Korea sepakat untuk segera melaksanakan proyek pembangunan gedung stasiun dan sistem lampu lalu lintas.

Jalur kereta api Gyeongui menyambung Seoul dan Sineuju di wilayah Utara. Jika mereka menyelesaikan jalur Gyeongui dan melengkapi jalur kereta api yang melintasi bagian tenggara ke bagian barat laut Semenanjung Korea, mereka dapat menyambung jalur tersebut dengan Kereta Api China TCR.

Sementara jalur kereta api Laut Timur menyambung Busan ke Hasan di wilayah Rusia melalui Najin di Korea Utara. Jika mereka menyambungnya dengan kereta api Siberia TSR, jalur Laut Timur dapat melintasi daratan Eurasia. Jalur kereta api Laut Timur ini terputus sepanjang 104 kilometer sehingga mereka akan segera melakukan pekerjaan penyambungan.

Kesepakatan dua Korea terkait kereta api tersebut menunjukan langkah konkrit, namun tidak mudah dilaksanakan dengan cepat karena harus mendahulukan denuklirisasi oleh Korea Utara.