Warta Berita

Semenanjung Korea, A to Z

Kumpulan Isu

Deklarasi Panmunjeom

Isu Sepekan2018-04-29
Deklarasi Panmunjeom

Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong-un pada tanggal 27 April 2018 sepakat untuk mengumumkan berakhirnya Perang Korea, mengubah perjanjian gencatan senjata menjadi perjanjian perdamaian, dan mengadakan KTT trilateral dengan AS dan KTT empat pihak dengan AS dan China dalam tahun ini.

Kemudian, kedua pemimpin negara menandatangani dan mengumumkan Deklarasi Panmunjeom, yang mengonfirmasi tujuan bersama kedua negara, yakni denuklirisasi di Semenanjung Korea.

"Deklarasi Panmunjeom untuk Perdamaian, Kemakmuran, dan Unifikasi Semenanjung Korea" berisi 13 poin dan mengumumkan berakhirnya perang di Semenanjung Korea dalam tahun ini dan terbukanya zaman perdamaian baru.

Deklarasi ini mencakup 3 bidang, yaitu perbaikan hubungan Korea Selatan dan Utara, pengurangan ketegangan militer dan pembentukan sistem perdamaian permanen.

Untuk memperbaiki hubungan Korea Selatan dan Utara, kedua pihak sepakat mengadakan pembicaraan dalam berbagai bidang, termasuk pertemuan tingkat tinggi, memasang kantor kedutaan di daerah Gaeseong, melakukan pertukaran di berbagai tingkatan, dan melaksanakan reuni keluarga terpisah.

Terikat pengurangan ketegangan militer, kedua pihak sepakat untuk menghentikan aksi militer bermusuhan, mengubah area di sekitar batas utara di Laut Barat sebagai zona maritim damai, dan merancang pertemuan antara militer Korut dan Korsel, termasuk antar Menteri Pertahanan.

Pengumuman pengakhiran Perang Korea dan denuklirisasi menjadi poin yang paling diperhatikan dalam kesepakatan untuk pembentukan sistem perdamaian permanen.

Selain itu, kedua pemimpin negara sepakat untuk melakukan komunikasi lewat telepon sesering mungkin, dan Presiden Moon Jae-in akan berkunjung ke Pyongyang pada musim gugur tahun ini.

KTT antar-Korea tahun 2018 ini dinilai luar biasa, dari segi bentuk maupun isinya dibandingkan 2 KTT sebelumnya.

Moon dan Kim berjalan-jalan berdua saja di sekitar Panmunjeom dan menanam pohon pinus sebagai simbol perdamaian. Bahkan kehadiran ibu negara Korut Ri Sol-ju cukup menarik perhatian media dunia.

Deklarasi Panmunjeom pun mengandung segala isu untuk perwujudan perdamaian.

Meskipun ada sebagian pihak yang mengkritik tidak adanya rincian tentang denuklirisasi, namun KTT antar-Korea dapat dinilai berhasil dan cukup menyediakan landasan untuk keberhasilan KTT AS dan Korut.

Kini tugas besar menanti, yakni pelaksanaan semua kesepakatan itu dan penarikan dukungan dari masyarakat internasional.

Berita Terbaru