Warta Berita

Semenanjung Korea, A to Z

Kumpulan Isu

Pariwisata Gunung Geumgangsan

Isu Sepekan2019-10-26

ⓒYONHAP News

Menteri Unifikasi Korea Selatan, Kim Yeon-chul pada tanggal 25 Oktober menyampaikan bahwa Korea Utara telah mengirim surat yang berisi ajakan kepada Korea Selatan untuk melakukan pembicaraan tentang rencananya membongkar fasilitas Korea Selatan di Gunung Geumgangsan. Sebelumnya, pada tanggal 23 Oktober, media Korea Utara memberitakan bahwa Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un mengatakan kebijakan pemerintahan sebelumnya terkait proyek pariwisata Gunung Geumgangsan bermasalah karena dirasa terlalu bergantung pada Korea Selatan, sehingga ia hendak membongkar semua fasilitas Korea Selatan di Gunung Geumgangsan.


Menurut Kim Yeon-chul, pemerintah Korea Selatan bersama Hyundai Asan, selaku pengelola pariwisata Gunung Geumgangsan, sedang membahas ajakan Korea Utara terkait pembongkaran fasilitas pariwisata tersebut di Gunung Geumgangsan. Kim menambahkan bahwa Korea Utara tidak akan menyingkirkan Korea Selatan dalam hal tersebut karena Kim Jong-un mengatakan pihaknya akan selalu menyambut warga sebangsanya untuk melakukan perjalanan ke Gunung Geumgangsan.


Media Korea Utara pada yang tanggal 23 Oktober melaporkan bahwa Kim Jong-un memerintahkan pembongkaran fasilitas usang Korea Selatan di Gunung Geumgangsan setelah berdiskusi dengan pihak penanggung jawab di Korea Selatan, dan kemudian hendak membangun fasilitas modern baru  dengan metode Korea Utara, yang sesuai dengan lingkungan alam sekitarnya.


Pariwisata Gunung Geumgangsan bersama denan Kawasan Industri Gaeseong merupakan lambang kolaborasi ekonomi antar-Korea. Proyek pariwisata Gunung Geumgangsan dimulai pada bulan November 1998 oleh almarhum pendiri Grup Hyundai, Chung Ju-yung, berdasarkan kesepakatan dengan almarhum mantan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-il.


Pada awalnya, para wisatawan menggunakan kapal untuk berwisata ke Gunung Geumgangsan. Mereka menginap di kapal itu karena fasilitas penginapan belum tersedia saat itu. Pada tahun 2003, dimulailah pariwisata ke Gunung Geumgangsan lewat jalan darat melalui Garis Demarkasi Militer. KBS sempat melakukan pagelaran musik di Gunung Geumgangsang untuk memperingati satu juta pengunjung Gunung Geumgangsan pada tahun 2005 lalu. Kemudian pada tahun 2006, Bank Nonghyup Korea Selatan membuka cabangnya di Gunung Geumgangsan dan pada tahun 2008, selesai pula pembangunan lapangan golf di Gunung Geumgangsan. Dengan demikian, sebuah mimpi untuk kompleks pariwisata Korea Utara setaraf internasional tampaknya telah berhasil diwujudkan.


Namun, pada tanggal 11 Juli 2008, seorang turis wanita Korea Selatan bernama Park Wang-ja, meninggal dunia setelah ditembak saat ia berjalan-jalan dalam perjalanannya di Gunung Geumgangsan. Kemudian pariwisata Gunung Geumgangsan dihentikan demi keamanan para wisatawan.


Korea Selatan meminta Korea Utara untuk menjelaskan kebenaran dari kasus ditembak matinya turis tersebut dan jaminan agar tidak terulang kasus serupa di masa depan. Akan tetapi, Korea Utara tidak menerimanya. Setelah pariwisata Gunung Geumgangsan disebut dalam Deklarasi Panmunjeom yang diumumkan oleh Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in dan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un pada tahun lalu, harapan untuk pemulihan pariwisata Gunung Geumgangsan semakin tinggi. Namun, pemulihan pariwisata itu tidak terjadi akibat gagalnya perundingan Korea Utara dan Amerika Serikat di Hanoi, Vietnam serta membekunya hubungan antar-Korea. Bahkan kini Korea Utara ingin membongkar semua fasilitas Korea Selatan di Gunung Geumgangsan.


Para pakar menganalisis bahwa Korea Utara menekan Korea Selatan dengan isu pariwisata Gunung Geumgangsan karena perundingan denuklirisasi tidak kunjung maju. Selain itu menurutnya, Korea Utara berniat untuk mengaktifkan pariwisata Gunung Geumgangsan dengan upayanya sendiri. Kondisi ini dikhawatirkan karena dapat memengaruhi kawasan industri Gaeseong.


Meskipun demikian, ajakan Korea Utara untuk berbicara dengan Korea Selatan dalam hal pariwisata Gunung Geumgangsan tersebut ditafsirkan bahwa Korea Utara ingin menemukan sebuah momentum baru untuk menyelesaikan masalahnya. Kini permintaan Korea Utara ke depannya terkait hal tersebut, menjadi perhatian besar.

Berita Terbaru