Warta Berita

Semenanjung Korea, A to Z

Kumpulan Isu

DK PBB Gelar Sesi Terbuka Terkait Isu Korea Utara

Isu Sepekan2019-12-14

ⓒYONHAP News

Amerika Serikat (AS) dalam sesi terbuka Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) pada hari Rabu (11/12/19) mendesak Korea Utara agar kembali duduk di meja perundingan dengan menawarkan kemungkinan perundingan yang fleksibel. Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Korea Utara mengklaim bahwa sikap AS membantu pihaknya untuk memutuskan langkah ke depan.


Sesi terbuka diadakan atas permintaan AS untuk menyampaikan peringatan dan kekhawatirannya terhadap Korea Utara yang baru-baru ini mengumumkan bahwa pihaknya telah melakukan uji coba yang penting. Peluncuran itu dianalisis sebagai uji coba mesin terbaru untuk rudal balistik jarak jauh antar-benua (ICBM). Dengan itu, Korea Utara memberitahukan pihaknya akan melakukan provokasi dengan uji coba peluncuran ICBM atau peluncuran satelit menggunakan teknologi rudal balistik.


Sebelumnya, Presiden AS, Donald Trump sempat memperingatkan bahwa Korea Utara dapat kehilangan segalanya sambil menyebut kemungkinan pihaknya dapat menggunakan kekuatan bersenjata. Kemudian, Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un mengancam pihaknya akan menentang tindakan AS itu. Setelah itu, Trump menyerukan rapat DK PBB.


Duta Besar AS untuk PBB, Kelly Craft yang memimpin rapat DK PBB memperingatkan provokasi Korea Utara dan kemudian menilai “jalan baru” yang disebut Korea Utara sebagai ancaman, bahwa negara komunis itu akan meluncurkan ICBM yang dibuat untuk menyerang daratan Amerika. Selanjutnya, Craft menegaskan peluncuran rudal balistik yang dilakukan Korea Utara selama ini merupakan pelanggaran terhadap resolusi sanksi PBB untuk Korea Utara, selain merusak keamanan regional. Craft menambahkan pihaknya percaya bahwa Korea Utara akan mengambil “keputusan berani” bukan permusuhan dan ancaman, tapi jika tidak, DK PBB harus mempersiapkan diri untuk mengambil tindakan sesuai. Artinya, pihaknya kemungkinan menjatuhkan sanksi tambahan bagi Korea Utara jika Pyongyang melakukan provokasi dengan ICBM. Ia kemudian mendesak Korea Utara agar bersedia melakukan dialog. Menurutnya, AS sudah siap mengambil pendekatan yang fleksibel saat berdialog dengan Korea Utara.


Dalam rapat tersebut, negara-negara barat seperti Inggris dan Prancis mendukung AS, sedangkan China dan Rusia hanya menegaskan perlunya tindakan dari AS dan PBB untuk mendorong perundingan antara Washington dan Pyongyang seperti pelonggaran sanksi terhadap Korea Utara tanpa menyinggung tentang provokasi Korea Utara.


AS meminta rapat DK PBB tersebut untuk pertama kalinya sejak dua tahun saat Korea Utara meluncurkan ICBM tipe Hwasong-15 dan DK PBB mengadopsi Resolusi Dewan Keamanan PBB 2397. Selama ini, AS tidak sampai membawa provokasi Korea Utara ke DK PBB. Dalam rapat DK PBB pada hari Rabu lalu, tidak diadopsi sanksi maupun pernyataan apapun, tapi AS menyediakan landasan untuk mendapatkan dukungan masyarakat internasional jika nantinya akan mengambil langkah keras terhadap Korea Utara.


Perubahan sikap AS tersebut ditentang keras oleh Korea Utara hingga prospek untuk perundingan Korea Utara dan AS menjadi samar dan tenggat waktu hingga akhir tahun yang ditetapkan Korea Utara atas permintaan “perhitungan baru” dari AS kemungkinan besar akan terlewatkan tanpa hasil. Ditambah lagi, kemungkinan besar Korea Utara akan mengambil “jalan tegas yang baru.”

Berita Terbaru