Warta Berita

Semenanjung Korea, A to Z

Kumpulan Isu

Hasil KTT Korut-AS

Isu Sepekan2018-06-17
Hasil KTT Korut-AS

Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menggelar konferensi tingkat tinggi di Hotel Capella Singapura dan mengumumkan pernyataan bersama pada tanggal 12 Juni.

Pertemuan tersebut berlangsung dengan urutan, pertemuan tersendiri, pertemuan didampingi pejabat tinggi, kemudian pembicaraan makan siang.

Trump dan Kim mulai bertemu pada pukul 09.00 pagi kemudian kedua pihak menandatangani pernyataan bersama pada pukul 13.41 dan mengumumkannya melalui jumpa pers pada pukul 16.00.

Pernyataan bersama terdiari atas 4 pasal, yaitu pendirian hubungan baru Korea Utara dan AS, upaya untuk perdamaian Semenanjung Korea, konfirmasi Deklarasi Panmunjeom 27 April serta denuklirisasi Semenanjung Korea, dan pengembalian jasad tawanan perang serta orang hilang.

Dengan demikian, Korea Utara dan AS berhasil mencapai kesepakatan untuk bertukar perjanjian 'denuklirisasi Semenanjung Korea yang lengkap' dengan perjanjian AS untuk menjaminkan keamanan rezim Korut'.

Namun demikian, denuklirisasi yang lengkap, dapat diverifikasi dan tidak dapat diubah (CVID) yang ditekankan AS tidak dimasukkan dalam pernyataan bersama. Sehubung dengan hal itu, Trump mengatakan bahwa, Kim berjanji akan menutup lapangan uji coba rudal.

Kedua pemimpin negara kemudian sepakat untuk secepat mungkin mengadakan pertemuan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo dengan pejabat tinggi Korut untuk melaksanakan hasil KTT tersebut. Dalam pertemuan itulah, mereka memecahkan beberapa hal yang awalnya sulit ditentukan, seperti jadwal, cara, ruang lingkup, dan cara verfikasi penghapusan nuklir Korea Utara.

Sementara itu, Trump menyatakan niatnya untuk mengenhetikan latihan militer bersama Korea Selatan dan AS selama perbicaraan dengan Korea Utara berlangsung. Trump juga menyatakan pihaknya mengundang Kim Jong-un berkunjung ke Gedung Putih dan dirinya juga akan melawat ke Pyongyang.

Para pakar menilai hasil pertemuan Trump dan Kim memiliki banyak kekurangan karena tidak menyebut isi dan waktu tepat untuk denuklirisasi selain CVID. Oleh karena itu, pembicaraan selanjutnya dipekirakan tidak dapat berjalan lancar.

Meskipun demikian, pertemuan yang disebut paling bersejaran di abad ini tersebut memilik makna besar karena kedua pihak telah bermusuhan selama 70 tahun, mulai membentuk hubungan baru dengan pemimpin kedua negara siap berhadapan untuk menyelesaikan masalah.

Berita Terbaru