Warta Berita

Semenanjung Korea, A to Z

Kumpulan Isu

Kelompok Kesenian Korsel Pulang dari Korut

Isu Sepekan2018-04-08
Kelompok Kesenian Korsel Pulang dari Korut

Kelompok kesenian dan tim Taekwondo Korea Selatan yang dipimpin oleh Menteri Kebudayaan Olahraga dan Pariwisata Do Jong-hwan telah kembali ke tanah air pada tanggal 4 April lalu.

Mereka bertolak dari Bandara Internasional Pyongyang pada pukul 2:52 dini hari dan tiba di Bandara Internasional Incheon pada pukul 3:40.

Yun Sang yang didapuk sebagai pengarah musik dalam 2 pementasan di Pyongyang tersebut mengatakan bahwa semua penampil berhasil menyelesaikan pertunjukan dengan lancar berkat dukungan masyarakat. Pihaknya merasa terharu dan bangga atas kesuksesan pertunjukan tersebut.

Kelompok kesenian dan tim Taekwondo Korsel memasuki Pyongyang pada tanggal 31 Maret dengan pesawat sewaan. Kemudian, kelompok kesenian yang terdiri dari 11 tim termasuk Cho Yong-phil, Seo Hyun dan Red Velvet menggelar 2 kali pementasan pada tanggal 1 dan 3 April. Pementasan pertama digelar kelompok kesenian Korsel dengan judul 'Musim Semi Tiba' dan mempersembahkan 26 lagu.

Pada pementasan kedua, kelompok Seni Korsel berkolaborasi dengan Korea Utara dan mengambil judul 'Kita adalah Satu'. Tim Taekwondo Korsel juga sukses menggelar 2 pertunjukan demonstrasi di Pyongyang.

Pementasan kelompok kesenian Korsel di Pyongyang ini diadakan sebagai balasan atas pementasan kelompok seni Korut di Korsel pada masa Olimpiade Musim Dingin PyeongChang.

Pertukaran kelompok seni dua Korea ini turut memeriahkan suasana perdamaian sebelum penggelaran KTT antar-Korea.

Hal yang menjadi perhatian adalah sikap fleksibel Korut. Pemimpin Korut Kim Jong-un sendiri menonton pementasan kelompok Korsel yang pertama, bahkan menyapa para penampilnya. Kim juga menawarkan pementasan kelompok seni Korut di Seoul dengan judul 'Musim Gugur Tiba'.

Sejumlah media Korut menyiarkan pementasan kelompok seni Korsel dan kehadiran Kim Jong-un. Penampilan pemusik pop Korsel pertama juga ditayangkan media Korut dengan cermat.

Sikap Korut kali ini berbeda 180 derajat dengan sebelumnya yang memusuhi budaya populer, baik dari Korsel maupun Barat. Namun, sikap itu ditafsirkan sebagai upaya Korut untuk mempertahankan suasana perdamaian sebelum menggelar konferensi tingkat tinggi antar-Korea.

Bagaimanapun juga, atmosfer suasana perdamaian melalui pementasan kelompok seni itu dipandang berefek positif untuk melunakkan fase pembicaraan antar-Korea.

Berita Terbaru