Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe telah menggelar pertemuan puncak pada tanggal 17 dan 18 April lalu.

Dalam pertemuan itu kedua pemimpin negara mengonfirmasi kerja sama dalam menyelesaikan masalah Korea Utara. Trump mengatakan, jika pertemuan dengan Korea Utara tidak mengisyaratkan keberhasilan, pertemuan akan dibatalkan. Trump juga berjanji akan keluar dari tempat pertemuan jika tidak ada hasil nyata.

Ungkapan Trump menunjukkan niat AS dan Jepang, yang sebelumnya dianggap tidak dilibatkan dalam upaya denuklirisasi, menjadi lebih jelas.

Trump juga berjanji kepada Abe untuk menyelesaikan kasus penculikan warga Jepang oleh Korea Utara dalam KTT tersebut.

Kolaborasi AS dan Jepang merupakan hal penting dalam denuklirisasi. Meskipun Korea Selatan, Korea Utara dan AS melakukan dialog, namun kerjasama dengan negara kuat di sekitarnya seperti China, Jepang, dan Rusia diperlukan untuk mewujudkan tujuan.

Dalam hal tersebut, kegiatan diplomasi pemimpin negera dapat diteruskan setelah dua KTT dan diprediksi akan menjadi acara diplomasi terbesar dalam abad ini.

Kim Jong-un mengunjungi Presiden China Xi Jinping dan diperkirakan akan ada kunjungan balasan dari Xi. Begitu pula dengan hubungan Korea Utara dan Rusia. Selain itu, KTT trilateral Korea Selatan, Korea Utara dan AS serta KTT Korea Selatan, China, dan Jepang sedang dalam tahap persiapan..

Sepertinya, China, Jepang, dan Rusia ingin ikut ambil bagian dalam perubahan kondisi Semenanjung Korea dan tidak ingin kehilangan pengaruh di kawasan Asia Timur Laut. Mereka berupaya mencari keuntungan masing-masing dalam perubahan tersebut.