Suasana rekonsiliasa antara Korea Selatan dan Korea Utara semakin meluas setelah melaksanakan hal-hal yang telah disepakati pada Deklarasi Panmunjeom.
Hal yang paling diperhatikan adalah pengurangan ketegangan militer. Dalam langkah itu, otoritas militer Korea telah membongkar peralatan penyiaran propaganda ke Korea Utara pada tanggal 1 Maret. Sebelumnya siaran propaganda itu telah dihentikan mulai tanggal 23 April sebelum KTT antar-Korea.
Siaran propagandan itu pertama dimulai oleh Korea Utara pada tahun 1962 kemudian Korea Selatan ikut melakukannya pada tahun 1963. Siaran propaganda itu sempat berhenti pada tahun 2004 dan kembali dilakukan mulai tahun 2015. Pemberlakuan siaran propaganda dilakukan dan dihapus sesuai dengan hubungan kedua Korea pada saat itu.
Korea Utara sangat sensitif dengan siaran propaganda dari selatan sehingga sering meminta menghentikannya jika ada kesempatan.
Selain itu, Korea Utara juga menghapus zona waktu di negerinya dan menyatukannya dengan zona waktu Korea Selatan yang lebih cepat 30 menit karena mengikuti zona waktu Waktu Universal Terkoordinasi (UTC).
Penghapusan penyiaran propaganda dan penyatuan zona waktu memiliki makna yang penting, namun hal yang lebih penting adalah pelaksanaan kesepakatan oleh kedua pihak.
Oleh akrena itu, suasana rekonsiliasa antara-Korea akan semakin kokoh dan harapan kolaborasi pertukaran akan semakin aktif.
Namun, satu faktor penghambat muncul dari sanksi PBB dan AS terhadap Korea Utara sehingga pemerintah Korea Selatan berencana melaksanakan proyek yang tidak melanggar sanksi tersebut.