Mantan Diplomat Korut: Kapitalisme Akan Bawa Perubahan di Korut
Majalah berita mingguan Amerika Serikat, Time, pada hari Rabu (18/9/19) waktu setempat, menyampaikan bahwa mantan Wakil Duta Besar Korea Utara untuk Inggris Raya, Thae Yong-ho meramalkan bahwa materialisme akan membawa perubahan di Korea Utara suatu saat nanti.
Dalam kesempatan itu, Thae menyebutkan generasi milenial Korea Utara tidak menaruh perhatiannya pada konten budaya komunisme dan sosialisme, tapi tertarik pada film dan drama Korea Selatan dan Amerika Serikat.
Dia menambahkan bahwa pandangan pemuda Korea Utara terfokus pada materi bukan ideologi.
Dalam sebuah wawancara yang digelar di Taiwan, Thae mengatakan bahwa sekarang belum waktunya untuk mencoba perubahan di antara masyarakat Korea Utara.
Mengenai kemungkinan untuk Kim Jong-un menerima reformasi, Thae menegaskan bahwa keluarga Kim menginginkan rezimnya untuk terus berlangsung, maka perubahan terakhir untuk Korea Utara adalah runtuhnya keluarga Kim.
Thae menunjukkan, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump sedang melakukan permainan yang sangat berbahaya dan sama sekali tidak berhasil menghentikan program nuklir Korea Utara. Sedangkan Kim Jong-un memperkuat kelayakan pimpinannya sembari menghindari opsi militer dan sanksi tambahan dari Amerika Serikat.
Mantan duta besar itu berulang kali mengklaim bahwa Kim Jong-un tidak berniat untuk denuklirisasi dan berpikir satu-satunya jalan untuk memperoleh kedudukan sebagai negara pemilik nuklir adalah dengan terus mengulur waktu.
[Photo : KBS News]