Warta Berita

Semenanjung Korea, A to Z

Berita Utama

Kim Jong-un Diangkat Menjadi Sekretaris Umum Partai Buruh Korea

Warta Berita2021-01-11

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un diangkat menjadi Sekretaris Umum Partai Buruh Korea yang berkuasa. 

Menurut Kantor Pusat Berita Korea Utara (Korean Central News Agency, KCNA) pada hari Senin (11/01/21), Kongres Partai Buruh Korea Kedelapan memutuskan untuk memilih pemimpin Kim Jong-un sebagai Sekretaris Umum Partai Buruh Korea. 

Sebelumnya, Korea Utara merevisi aturan partai untuk memulihkan sistem sekretariat yang dihapus dalam kongres partai sebelumnya pada tahun 2016.

Wakil Direktur Pertama Komite Sentral Partai Buruh Korea, Kim Yo-jong yang merupakan adik perempuan pemimpin Kim Jong-un, tidak ada dalam daftar anggota politbiro partai.  

Di sisi lain, Cho Yong-won yang dikenal sebagai ajudan terdekat pemimpin Kim Jong-un terpilih menjadi anggota komite tetap politbiro dan masuk dalam jajaran kelima dalam sosok yang memiliki kekuasaan terbesar.

Sedangkan, Wakil Pertama Menteri Luar Negeri Korea Utara, Choi Sun-hee yang sebelumnya menangani perundingan dengan AS, diturunkan dari anggota Komite Sentral Partai Buruh Korea menjadi seorang kandidat.

Sementara itu, militer Korea Selatan mengatakan pada hari Senin bahwa pihaknya telah mendeteksi tanda-tanda Korea Utara menggelar parade militer di Lapangan Kim Il-sung di Pyongyang pada Minggu (10/01/21) malam.   

Kepala Staf Gabungan (Joint Chiefs of Staff, JCS) Korea Selatan tengah meninjau apakah acara yang terdeteksi tersebut sebenarnya adalah parade militer atau hanya bagian dari latihan.

Dalam kongres kali ini, pemimpin Kim Jong-un mengatakan bahwa ia tidak mempedulikan siapa yang akan menjadi presiden Amerika Serikat (AS), karena sifat asli dan kebijakannya AS terhadap Korea Utara tidak akan pernah berubah. 

Dia menegaskan bahwa AS harus mengakhiri kebijakan permusuhan terhadap Korea Utara sebagai kunci guna menjalin hubungan baru antara kedua negara di masa depan. 

Pemimpin Kim melontarkan bahwa sejauh ini Korea Selatan telah mengabaikan penangguhan latihan militer gabungan dengan AS, dan proposal Korea Selatan seperti kerja sama penanganan COVID-19 dan kemanusiaan semuanya merupakan perihal yang tidak penting. 

Dia menyinggung bahwa Korea Utara hanya akan berurusan dengan Korea Selatan jika Korea Selatan melaksanakan kesepakatan antar-Korea dan hubungan antar-Korea bergantung pada sikap Korea Selatan. 

Selain itu, Kim juga turut menyerukan untuk tetap mengembangkan persenjataan nuklir yang canggih, termasuk rudal balistik antarbenua (<i>intercontinental ballistic missile</i>, ICBM), produksi hulu ledak yang besar, dan senjata nuklir taktis. 

Korea Utara untuk pertama kalinya mengumumkan secara resmi bahwa negaranya kini tengah memperkuat persenjataan nuklirnya, seperti pengembangan rudal balistik berbasis kapal selam (<i>submarine-launched ballistic missile</i>, SLBM) dan senjata hipersonik.

[Photo : YONHAP News]

Berita Terbaru