Sebuah laporan terbaru menunjukkan bahwa pihak berwenang Korea Utara telah berupaya mengendalikan akses terhadap konten siaran Korea Selatan, namun permintaan warga Korea Utara akan konten tesebut tidak mengalami penurunan. 

Menurut 'Buku Putih Hak Asasi Manusia (HAM) Korea Utara 2021' yang dirilis oleh Lembaga Korea untuk Unifikasi pada hari Jumat (23/07), Korea Utara telah semakin mempeketat pengendalian dan hukuman terhadap warga yang menonton siaran dan rekaman konten Korea Selatan, yang ditetapkan sebagai budaya non-sosialis, untuk mencegah masuknya budaya asing yang dapat menyebabkan melemahnya sistem rezim. 

Namun, minat dan permintaan warga Korea Utara untuk mengakses konten serupa dilaporkan tidak berkurang, meski pengendalian yang sangat ketat dilakukan oleh pemerintah Korea Utara.

Dianalisis bahwa sejak Kim Jong-un berkuasa, pengawasan terhadap warga dan pelanggaran privasi menjadi semakin serius. 

Namun demikian, jumlah eksekusi mati dan mobilisasi penduduk di arena politik menurun dibandingkan sebelumnya, meski hukuman eksekusi mati masih terus berlanjut di Korea Utara. 

Buku Putih HAM Korea Utara tahun ini berdasarkan hasil wawancara mendalam terhadap 50 orang pembelot Korea Utara yang baru-baru ini masuk ke Korea Selatan.

[Photo : YONHAP News]