Seputar Rio

facebook

twitter

Home > Olimpiade XXXI Rio > Seputar Rio

Atlet Menembak Jin Jong-oh Meraih Tiga Kemenangan di Olimpiade

[Ulasan Hari Ini] l 2016-08-11

Atlet menembak Korea Selatan Jin Jong-oh berhasil memenangkan 3 medali emas dari masing-masing tiga kali penyelenggaraan Olimpiade secara berturut-turut. Keberhasian itu merupakan rekor luar biasa dan pertama kali dalam sejarah cabang menembak di seluruh dunia. Di dalam babak final nomor 50 meter air pistol hari Rabu (10/8/2016) waktu setempat, Jin Jong-oh berhasil memperoleh medali emas. Jin mencatat nilai 197,3 poin yang merupakan rekor terbaru di Olimpiade. Pada Olimpiade Beijing tahun 2008 dan Olimpiade London tahun 2012, Jin Jong-oh memenangkan medali emas di cabang menembak air pistol 50 meter.

Menembak adalah cabang olahraga Olimpiade yang sudah dipertandingkan selama 120 tahun, mulai Olimpiade pertama Yunani tahun 1896. Dalam sejarah yang panjang itu, tidak ada atlet yang meraih medali emas sebanyak tiga kali secara berturut-turut di pertandingan perorangan di cabang yang sama. Peraihan medali emas sebanyak tiga kali di Olimpiade bagi warga Korea Selatan juga merupakan yang pertama kali.

Sebenarnya, kondisi awal Jin Jong-oh di babak final tidak begitu baik, namun kondisi itu terbalik berkat daya konsentrasi Jin yang luar biasa. Babak final berlangsung dengan cara mengeluarkan atlet yang berada di urutan paling bawah diantara 8 atlet. Atlet yang bersaing untuk merebut urutan pertama dan kedua menembak sebanyak 20 kali.

Jin Jong-oh mengumpulkan 6,6 poin saat dia menembak untuk yang ke-9 kalinya. Setelah atlet urutan ke-8 dikeluarkan, maka urutannya turun ke posisi ke-7. Namun, saat dia menembak untuk yang ke-10 kali, dia meraih 9,6 poin, sehingga melepaskan diri dari krisis untuk dikeluarkan.

Setelah itu, Jin Jong-oh memperoleh semangat lagi, maka nilainya terus tercatat di kisaran 10 poin. Urutannya langsung meloncak ke urutan ke-3. Saat dia menembak untuk yang ke-14 kali, dia mengumpulkan 10,7 poin. Namun demikian, urutan Jin tetap berada di urutan ke-3, dan selisih poin dengan atlet Vietnam di urutan pertama juga mencapai 3,5 poin. Karenanya, kelihatannya dia sulit memperoleh medali emas dengan kesempatan menembak 6 kali lagi yang tertinggal. Di dalam tembakan ke-16, dia menempati urutan ke-2 secara bersama dengan penembak Korut, dan di dalam tembakan ke-18, dia berhasil menduduki urutan ke-2 sendirian. Selisih poin dengan urutan pertama hanya 0,2 poin. Di dalam kondisi dimana kesempatan menembak hanya tersisa 2 kali lagi, ada kemungkinan Jin meraih medali emas. Di dalam tembakan ke-19, Jin Jong-oh mencatat rekor 10.0 poin dan atlet Vietnam Hoàng Xuân Vinh mencatat rekor 8,5 poin. Karenanya, urutan mereka terbalik. Di dalam tembakan terakhir, Jin dan Hoang masing-masing mencatat rekor 9,3 poin dan 8,2 poin, maka medali emas diraih oleh Jin Jong-oh. Peristiwa dimana Jin melonjak ke urutan puncak dari krisis dikeluarkan dapat dikatakan sebagai 'keajaiban yang menyeramkan.'

TOP