Gerakan #MeToo mengguncang seluruh masyarakat Korea Selatan. Gerakan tersebut menyebar dengan cepat setelah jaksa wanita Seo Ji-hyun di kantor cabang Tongyeong dari Kejaksaan Distrik Changwon menuliskan kasus pelecehan seksual yang dia alami dari atasannya di dalam jaringan internal kejaksaan pada bulan Januari lalu.
Dalam dunia budaya, seorang penyair wanita Choi Young-mi juga menuduhkan pelecehan seksual yang dilakukan oleh penyair Ko Eun terhadap dirinya melalui syairnya berjudul ‘Monster’. Akibatnya, pamor penyair Ko Eun yang disebut-sebut sebagai calon Hadiah Nobel Kesusasteraan pertama Korea dibatalkan.
Pada dunia perfilmuan, aktor Oh Dal-soo, Cho Jae-hyun dan sutradara Kim Ki-deok juga dituduh sebagai pelaku pelecehan seksual. Selain itu, kematian aktor Jo Min-ki yang bunuh diri sebelum proses investigasi kepolisian akibat tuduhan pelecehan seksual juga ikut mengguncang masyarakat Korea Selatan.
Di dunia politik, mantan Gubernur Chungcheong Selatan Ahn Hee-jung yang akan mencalonkan diri sebagai Presiden dituduh oleh sekretarisnya Kim Ji-eun dengan tuduhan kekerasan seksual.
Gerakan #MeToo di Korea Selatan bermakna besar untuk memperhatikan sikap yang merendahkan kalangan wanita dan bahaya tindak kekerasan seksual. Namun, sejumlah korban malah mengalami kerugian dengan tuduhan menghancurkan reputasi dan menimbulkan efek samping seperti konflik dan sikap ekstrimisme antara perempuan dan laki-laki.
Photo : Yonhap News, KBS News
Pilihan Editor
Politik
2024-03-19 14:40:05
Olahraga
2024-03-14 15:36:42
Ekonomi
2024-02-02 14:21:28