Selama tahun 2010, terjadi serangkaian tindakan provokasi oleh Korea Utara di perairan dekat dengan Korea Utara di Laut Kuning, termasuk tenggelamnya kapal angkatan laut Korea Selatan, Cheonan dengan serangan torpedo dan serangan artileri Korea Utara di pulau Yeonpyeong Korea Selatan. Pada tgl 26 Maret, kapal patroli Angkatan Laut Korea Seatan "Cheonan" dengan bobot mati 1.200 ton, dengan 104 pelaut, tenggelam di perairan barat daya pulau Baengnyeong di Laut Kuning. Tenggelamnya kapal mengakibatkan kematian 46 pelaut. Pada 29 Maret, penyelam Angkatan Laut Korea Selatan Han Joo-ho meninggal selama operasi pencarian dan penyelamatan awak hilang dari kapal Cheonan.

Sebuah tim penyelidikan gabungan militer-sipil menyimpulkan pada akhir Mei bahwa tenggelamnya "Cheonan" disebabkan oleh torpedo Korea Utara berdasarkan bukti yang dikumpulkan di tempat di mana kapal tenggelam. Kemudian, pada tgl. 23 November, Korea Utara melancarkan serangan artileri terhadap pulau Yeonpyeong Korea Selatan. Menanggapi serangan mendadak itu, sebuah unit Korps Marinir Korea Selatan di pulau itu memberikan tembakan balasan menuju Utara dengan menggunakan meriam Howitzer Mobile, K-9. Dari sekitar 170 peluru yang ditembakkan oleh Korea Utara, sekitar 80 unit peluru mendarat di pualu Yeonpyeong. Serangan peluru artileri Korea Utara itu menewaskan dua tentara dan dua warga sipil. Tembakan Korea Utara, yang tampaknya ditujukan pada pangkalan Korps Marinir Korea Selatan di pulau Yeonpyeong, juga menyebabkan kerusakan sejumlah rumah warga sipil dan fasilitas umum.

Menanggapi serangkaian tindakan provokasi Korut, Korsel dan AS melakukan latihan militer angkatan laut bersama skala besar di Laut Kuning. Dalam latihan militer bersama ini, kapal induk USS George Washington ikut ambil bagian. Pihak militer Korsel juga melakukan latihan menembak di perairan sendiri pada awal Desember. Pada tgl. 20 Desember, militer Korsel menggelar latihan militer yang menggunakan senjata modern di Yeonpyeong sebagai unjuk kekuatan dengan menggelar sejumlah latihan militer guna mengantisipasi tindakan provokasi lanjutan Korea Utara.

1. Korut melakukan serangkaian tindakan provokasi terhadap Korsel

2. Korea Utara melakukan peralihan kekuasaan generasi ketiga

3. KTT G20 terselenggarakan oleh Korsel secara sukses

4. Rancangan revisi pemerintah tentang proyek pengembangan kota Sejong gagal dalam pengesahan DPR

5. Kubu partai oposisi menang di Pemilihan Daerah

6. Korsel dan AS mengakhiri negosiasi tambahan FTA bilateral

7. Indeks KOSPI menembus 2.000 poin setelah 3 tahun

8. Para atlit Korsel menunjukkan performa gemilang di panggung olahraga inernasional

9. Aset budaya Korea yang dirampas dan dibawa ke luar negeri akan dikembalikan

10. Era smartphone dibuka