Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Demam mata uang virtual

#Isu Bisnis l 2021-04-26

ⓒ Getty Images Bank

Belakangan ini, demam mata uang virtual di dalam negeri Korea Selatan cukup dahsyat. Akibat kisah sukses terkait investasi mata uang virtual, baik kalangan muda maupun lansia, termasuk kaum ibu rumah tangga, giat menanamkam modal. Namun, akibat selisih perbedaan harga mata uang virtual yang cukup besar dan transaksi-transaksi berlangsung sepanjang hari, ada banyak orang yang kehidupan normalnya pun terganggu.


Memang, demam mata uang virtual tidak hanya terjadi di Korea Selatan. Jumlah transaksi mata uang virtual pada bulan lalu di tempat transaksi mata uang virtual utama global mencapai 2 triliun 993 miliar dolar Amerika. Demam serupa diakibatkan sentimen investor dan likuiditas modal yang berlimpah di pasar. Mata uang virtual adalah aset virtual digital berbasis blockchain. Karenanya, transaksi itu berlangsung di dunia maya dan nilainya berdasarkan pada peraturan yang ditetapkan oleh perancang mata uang virtual yang pertama membuatnya. Biaya penyimpanan mata uang virtual tidak diperlukan dan risiko pencurian atau kehilangan pun tidak tinggi. Mata uang virtual tidak banyak digunakan secara luas sebagai sarana pembayaran, namun belakangan ini, kegunaannya semakin bertambah, dan nilai mata uang virtual sebagai sarana investasi juga turut meningkat. 


Walaupun nilai mata uang virtual pernah mengalami kenaikan drastis, namun, nilail mata uang virtual pada akhir-akhir ini mulai menurun. Fluktuasi harga cukup besar dan juga bukan nilai simpanan yang stabil. Akibat tidak tersedianya peraturan, maka bitcoin bisa digunakan dalam tindak kriminal seperti pencucian uang. Dengan alasan serupa, masing-masing negara mulai membahas pemeriksaan atau pengawasan terhadap mata uang virtual. Selain itu, terdapat kontoversi di seluruh dunia mengenai mata uang virtual sebagai 'mata uang rill' yang bernilai tinggi sebagai sarana investasi, bukan sarana spekulasi. 


Sesuai situasi ekonomi dan sosial baik di dalam maupun di luar negeri yang berubah secara drastis, sistem terkait sulit disediakan. Belum dipastikan apakah mata uang virtual bisa menggantikan mata uang resmi saat ini atau tidak. Diperlukan penyediaan sistem oleh pemerintah dan otoritas keuangan untuk investasi yang baik, bukan spekulasi berisiko. 

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >